Cara Imam dan Anjar Mengolah Sampah Peraga Kampanye Jadi Totebag
Pasangan muda Imam Pesuwaryantoro dan Anjar Ningtias memiliki ide cemerlang untuk mengolah sampah alat peraga kampanye Pemilu 2024 menjadi produk yang bermanfaat. Sampah tersebut didaur ulang dengan mengkombinasikan bahan-bahan lainnya sehingga menjadi totebag.
"Pertama-tama desain kami sesuaikan dengan konsep nusantara sebagai motif atau corak desain produk totebag," ujar Imam Pesuwaryantoro seperti dikutip Antara, Minggu (19/2).
Imam mengatakan pembuatan daur ulang produk kreatif berbahan dasar kombinasi material (poly-vinyl chloride/PVC) dari sampah alat peraga kampanye (APK) yang dirajut pada kain felt memerlukan waktu pengerjaan dua hingga tiga jam. Adapun pola desain nusantara pada bagian luar totebag terbuat dari 15 sampah botol plastik.
Setelah membuat pola dan motif, Imam mengatakan kombinasi material bahan baku ini bisa dijahit serta disesuaikan dengan ukuran bahan baku pada desain totebag yang ingin diproduksi. Kegiatan untuk mendaur ulang sampah APK ini sesuai dengan Program Ekonomi Sirkular.
Program tersebut merupakan bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 11, yakni Sustainable Cities and Communities, nomor 12 Responsible Consumption and Production, serta nomor 17 Partnership for The Goals.
"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia, terutama para calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota/kabupaten, provinsi, DPR RI, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI untuk mulai melakukan pemilahan sampah APK Pemilu 2024 sebagai Program Strategis EPR (extended producer responsibility)," ujarnya.
Dampak lingkungan dari pemasangan baliho dapat menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan dan dampak ekologisnya. Pasalnya, bahan-bahan yang digunakan terbuat dari plastik yang membutuhkan lebih dari 400 tahun untuk bisa terurai dan terdekomposisi.
Imam, yang merupakan Changemakers Pemuda Kota Bekasi, mengatakan daur ulang sampah berbahan dasar kain felt dari sampah botol plastik dan kombinasi material PVC ini akan dilombakan pada Ajang Lomba Inovasi Tingkat Internasional yang bernama "International Exhibition of Invention of Geneva" pada 17-21 April mendatang.
Kompetisi inovasi ini diikuti lebih dari 45 negara yang berpartisipasi dan dihadiri lebih dari 30.000 pengunjung yang akan berpartisipasi sebagai ekosistem proses business matching antara inovator, investor, dan pemangku kepentingan.
Pernah Jadi Delegasi Asia Pacific Youth SDGs
Kreativitas dan kemampuan untuk menghasilkan inovasi sudah dimiliki Imam sejak lama. Sebelumnya, Imam pernah menciptakan aplikasi digital untuk berbelanja sayur segar bernama Nyayur.id dan aplikasi untuk mengecek tagihan listrik bernama Listriku.id.
Imam juga menjadi salah satu anggota delegasi Indonesia dalam Asia Pacific Youth SDGs Summit 2022 yang digelar pada 7-12 Agustus 2022. Ia berbicara mengenai konsep circular economy lewat inisiasi wirausaha sosial bidang sustainable wedding planner dan pertanian pintar berbasis internet of things (IoT).
Lewat wirausaha sosial tersebut, Imam berhasil memilah sampah organik sebanyak 3.785 kg dan sampah anorganik sebanyak 8.745 kg. Adapun jumlah sampah yang berhasil didaur ulang mencapai 12.530 kg.