Ramai Perusahaan Migas Investasi EBT, Peluang Green Jobs Makin Besar

Rena Laila Wuri
29 Februari 2024, 14:59
Evelyn Hockstein Audrey Lin meneriakkan slogan saat demonstrasi yang diadakan oleh Sunrise Movement di luar Gedung Putih menuntut tindakan tentang perubahan iklim dan pekerjaan ramah lingkungan di Washington, Amerika Serikat, Jumat (4/6/2021).
ANTARA FOTO/REUTERS/Evelyn Hockstein/rwa/cf
Evelyn Hockstein Audrey Lin meneriakkan slogan saat demonstrasi yang diadakan oleh Sunrise Movement di luar Gedung Putih menuntut tindakan tentang perubahan iklim dan pekerjaan ramah lingkungan di Washington, Amerika Serikat, Jumat (4/6/2021).
Button AI Summarize

Perusahaan migas dunia mulai melirik sektor energi terbarukan (EBT) atau renewable energy. Langkah ini membuka lapangan kerja hijau atau green jobs makin besar.

Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian ESDM, Ariana Soemanto, mengatakan tren bauran EBT setiap tahun mengalami peningkatan. Bauran EBT Indonesia pada 2023 mecapai 13%. 

“Yang menarik adalah dari 2015 memang ada tren EBT relatif terus naik. pertanyaannya, ke depannya gimana?,” kata Ariana saat Talkshow “Energy Transition Green Jobs towards Society 5.0”, di Kemeterian ESDM, Jakarta, Rabu (29/2).

Menurut data Lemigas, konsumsi energi di Indonesia paling tinggi adalah batu bara 40% dan minyak bumi 30%. Selanjutnya, gas bumi 16% sebagai energi yang lebih bersih dan disusul energi terbarukan. 

Lemigas mencatat mayoritas atau 88% konsumsi energi Indonesia masih dari energi fosil. Dimana, konsumsi energi terbarukan ditargetkan naik menjadi 23% pada 2025.

Berdasarkan catatan BP Energi Outlook 2020, konsumsi batu bara dunia masih tinggi. Namun, konsumsi batu bara akan mengalami penurunan pada 2050 

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...