Euforia Kendaraan Listrik Meredup, Produsen Mulai Kurangi Produksi

Tia Dwitiani Komalasari
14 Maret 2024, 12:01
Seorang sales menjelaskan salah satu mobil listrik produksi MG 4EV dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/2/2024). MG Motor Indonesia memasarkan sejumlah model mobil listrik MG4 EV, New MG HS, dan New
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Seorang sales menjelaskan salah satu mobil listrik produksi MG 4EV dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/2/2024). MG Motor Indonesia memasarkan sejumlah model mobil listrik MG4 EV, New MG HS, dan New MG ZS EV untuk merebut pasar mobil listrik di Indonesia.
Button AI Summarize

Euforia seputar kendaraan listrik mulai mereda. Produsen otomotif dunia mengurangi atau menunda rencana kendaraan listrik mereka

Selama bertahun-tahun, industri otomotif berada dalam euforia kendaraan listrik. Produsen mobil mengeluarkan perkiraan penjualan yang optimis untuk model listrik dan mengumumkan target ambisius untuk pertumbuhan kendaraan listrik.

Wall Street bahkan menaikkan valuasi para pembuat mobil lama dan pendatang baru, sebagian didasarkan pada visi mereka untuk masa depan kendaraan listrik.

Sekarang euforia tersebut berkurang, dan perusahaan kembali mendukung pilihan konsumen. Produsen mobil dari Ford Motor, General Motor, Mercedes-Benz, Volkswagen, Jaguar Land Rover dan Aston Martin mengurangi atau menunda rencana kendaraan listrik mereka.

Bahkan Elon Musk  menyatakan bahwa Tesla bersiap menghadapi tingkat pertumbuhan yang kemungkinan akan jauh lebih rendah. Padahal mobil listrik AS tersebut diperkirakan menyumbang 55% dari penjualan kendaraan listrik di negara itu pada 2023.

Chief Operating Officer unit kendaraan listrik Ford,  Marin Gjaja, mengatakan penjualan mobil listrik masih tumbuh, namun jumlahnya tidak sesuai harapan.

“Apa yang kami lihat pada tahun 2021 dan 2022 adalah lonjakan pasar sementara, di mana permintaan kendaraan listrik benar-benar melonjak,” kata Marin Gjaja, chief operating officer unit kendaraan listrik Ford, dikutip dari CNBC, Kamis (14/3).

Kondisi tersebut membuat produsen otomotif menurunkan kecepatan produksi mobil listrik. Mereka memilih memproduksi mobil hibrida sebagai alternatif transisi ke mobil listrik.

Ford secara signifikan meningkatkan produksi dan penjualan model hibrida. Begitu juga dengan GM yang berencana untuk meluncurkan kendaraan listrik hibrida plug-in, bersamaan dengan mobil listrik dan mobil bahan bakar bensin. Hal seupa dilakukan Hyundai Motor, Kia, Toyota Motor, dan Volkswagen.

“Saya pikir pendekatan yang seimbang adalah cara terbaik,” kata CEO VW of America Pablo Di Si .

Dia sedang berdiskusi untuk membawa kendaraan hybrid ke AS. Produsen mobil tersebut saat ini menjual kendaraan hybrid di Eropa, namun tidak ada di AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...