Roman Nedielka Keliling Dunia dengan Motor Listrik, Finis di Indonesia
Warga negara Slovakia, Roman Nedielka,membagikan pengalamannyan keliling dunia menggunakan motor listrik. Ia berangkat dari Indonesia dan mengarungi 18 negara di berbagai benua dengan naik motor listrik sendirian.
Proyek perjalanan yang diberi nama “E.Round the World” ini dimulai pada Juli 2023. Dia memulai perjalanan dari Indonesia menuju Malaysia, Thailand, Laos, Cina, Kazakhstan, Azerbaijan, Georgia, Turki, Bulgaria, Serbia, Hungaria, Slovakia, Czechia, Jerman, Perancis, Amerika Serikat, Australia, Timor Leste, dan kembali ke Indonesia.
Dia menyelesaikan perjalanan sejauh 40.000 km keliling dunia sendirian selama tujuh bulan, pencapaian yang pertama dalam sejarah. Petualangan ini dibagikan oleh roman melalui laman www.eround.world dan akun instagram @e.roundworld.
Ia mengatakan salah satu motivasi utama di balik perjalanan solo ini adalah untuk menunjukkan potensi sepeda motor listrik (molis), khususnya di Indonesia. Kampanye penggunaan kendaraan listrik memang tengah booming di Indonesia, bahkan mendapat dukungan subsidi dari pemerintah.
Pengguna roda dua merupakan transportasi utama. Di mana jumlah sepeda motor 9 kali lebih banyak dibandingkan mobil.
“Jadi, dampaknya akan sangat besar jika masyarakat Indonesia mulai menggunakan sepeda motor listrik,” kata Roman dalam acara webinar SimInvest, Rabu (27/3).
Ia berharap yang dilakukannya ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mempertimbangkan kendaraan listrik. Selain itu, berkontribusi terhadap peningkatan kelayakan hidup dan kualitas hidup di perkotaan di Indonesia. Ini juga menunjukkan bahwa motor listrik bisa menjadi kendaraan yang handal.
Petualangan Roman selama 7 bulan berkeliling dunia menggunakan motor listrik bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk menggunakan kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini tentu bisa mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik serta meningkatnya harga komoditas nikel di Indonesia.
Deputy Head of Research SimInvest (Sinarmas Sekuritas), Inav Haria Chandra, mengatakan meningkatnya popularitas dan adopsi Kendaraan Listrik (EV) secara global menawarkan peluang signifikan bagi Indonesia, terutama untuk industri nikelnya. Hal ini selaras dengan program hilirisasi nikel yang dilakukan oleh pemerintah.
Salah satu tujuan pemerintah melakukan hilirisasi menciptakan ekosistem yang kompetitif pada rantai nilai baterai litium dan kendaraan listrik.
“Secara singkat, kenaikan global EV merupakan berkah bagi Indonesia, disamping memberikan peluang emas bagi perusahaan-perusahaan nikel untuk memonetisasi cadangan nikel,” kata Inav.
Hal ini sejalan dengan dorongan global menuju elektrifikasi dan keberlanjutan lingkungan, menempatkan Indonesia tidak hanya sebagai pemasok utama tetapi juga sebagai kontributor penting dalam revolusi hijau.