Warga Australia Lebih Memilih Mobil Hibrida daripada Kendaraan Listrik
Warga Australia lebih memilih mobil hibrida (hybrid) daripada kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) meskipun penjualan keduanya terus meningkat dibandingkan mobil berbahan bakar minyak (BBM). Mereka menilai kendaraan listrik berbasis baterai lebih mahal daripada hibrida.
“Orang-orang menginginkan biaya yang lebih rendah dan emisi yang lebih rendah, tetapi mereka tidak siap untuk pengalaman EV penuh," kata Kepala Eksekutif Asosiasi Dealer Otomotif Australia James Voortman seperti dikutip The Guardian, Rabu (17/4).
Menurutnya, harga kendaraan listrik yang mahal di tengah krisis biaya hidup menjadi alasan warga tidak beralih ke kendaraan listrik berbasis baterai. Selain itu, warga beralasan infrastruktur pengisian ulang baterai kendaraan listrik masih minim.
Survei Asosiasi Dealer Otomotif Australia (AADA) pada Maret lalu menunjukkan, tiga dari lima konsumen tidak mau membayar lebih mahal untuk kendaraan listrik. Terkait persoalan infrastruktur pengisian daya, banyak produsen yang menawarkan fasilitas pengisian daya di rumah.
Namun, tidak semua orang memiliki akes pengisian daya di rumah. Alhasil, pemerintah harus memperbanyak infrastruktur pengisian daya agar semakin banyak orang tertarik menggunakan kendaraan listrik.
Faktor lain yang menghambat ekosistem kendaraan listrik di Australia adalah masih banyak konsumen yang tertarik dengan kendaraan jenis sport utility vehicle (SUV) dengan harga terjangkau. Selain itu, teknologi hibrida dinilai menjadi satu-satunya batu loncatan untuk bertransisi ke kendaraan listik.
Voortman mengatakan banyak warga yang meyakini bahwa mengendarai kendaraan hibrida jauh lebih ramah lingkungan daripada kendaraan bensin atau diesel murni. “Itu juga jauh lebih terjangkau bagi pelanggan tersebut,” kata Voortman.
Mobil listrik dan nol emisi merupakan masa depan bagi industri otomotif. Namun, perlu proses panjang bagi masyarakat Australia untuk menuju target tersebut. "Hibrida adalah batu loncatan yang baik untuk masa depan itu,” ucapnya.
Data dari Indeks EV kuartalan Asosiasi Mobil Australia menunjukkan mobil hibrida terjual lebih banyak daripada EV pada tiga kuartal berturut-turut. Penjualan mobil hibrida tembus 95.129 unit, sedangkan EV hanya terjual 69.593 unit.
Data ini juga memperkuat tren penurunan penjualan mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Pada kuartal keempat 2023 hingga kuartal I 2024 penjualan mobil konvensional turun 8,03%. Pangsa pasar mereka juga turun menjadi 78,18% dan untuk pertama kalinya pangsa pasar mobil BBM di Australia berada di bawah 80%.
Sementara itu, pangsa pasar mobil listrik naik menjadi 8,70%. Adapun pangsa pasar mobil hibrida melonjak menjadi 11,95% dari 6,26% pada kuartal pertama tahun 2023.