46.000 Peserta dari 148 Negara Datang ke Bali Hadiri WWF ke-10

Tia Dwitiani Komalasari
19 Mei 2024, 06:26
Sejumlah umat Hindu menggelar persembahyangan bersama dalam acara Balinese Water Purification Ceremony rangkaian World Water Forum ke-10 di Kawasan Ekonomi Kura Kura Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (18/5/2024).
Kemenko Marves
Sejumlah umat Hindu menggelar persembahyangan bersama dalam acara Balinese Water Purification Ceremony rangkaian World Water Forum ke-10 di Kawasan Ekonomi Kura Kura Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (18/5/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebutkan peserta World Water Forum (WWF) Ke-10 sudah menembus sekitar 46 ribu orang karena tingginya minat mereka untuk berkunjung ke Bali. Okupansi hotel penuh terutama untuk kawasan Nusa Dua yang menjadi lokasi puncak penyelenggaraan WWF.

“Jadi kami melihat ini sudah melebihi ekspektasi kami sebelumnya 35 ribu peserta,” kata Sandiaga Uno di sela menghadiri upacara Segara Kerthi serangkaian WWF Ke-10 di Pantai Serangan, Denpasar, Sabtu (19/5).

Adapun berdasarkan data panitia World Water Forum Ke-10, data kehadiran peserta per Sabtu pagi sudah mencapai 20 ribu orang dan akan terus bertambah hingga diperkirakan menyentuh 50 ribu orang peserta, mengingat agenda tiga tahun sekali itu berlangsung hingga 25 Mei 2024.

Mengingat tingginya minat ke Bali, ia pun mengajak semua pihak untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan kualitas dari penyelenggaraan, substansi dan menjaga keberlanjutan lingkungan dari agenda itu bisa terjaga.

“Terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung. Dalam dua tiga hari ini mohon kerja sama karena ini kegiatan terbesar tahun ini dan kami berdoa agar cuaca bersahabat,” ujarnya.

Selain membahas isu terkait air,  para peserta juga diajak melakukan kunjungan ke sejumlah objek wisata di Bali yang berkaitan dengan air, sebagai agenda pendukung WWF Ke-10. Objek wisata tersebut di antaranya ke Jatiluwih yang terkenal dengan pemandangan alam terasering atau sawah berundak, dan pengelolaan irigasi pertanian khas Bali atau disebut dengan Subak.

Selain itu, lanjut dia, ada juga kunjungan ke Pura Besakih di Kabupaten Karangasem, kawasan Kintamani, Danau Batur dan beberapa destinasi lain yang memuliakan air. “Ini akan menjadi andalan field trip kami,” ucap Sandiaga.

Pada hari pertama, WWF Ke-10 diawali dengan ritual Segara Kerthi yang bermakna sebagai pemuliaan air sebagai salah satu unsur tradisi dan budaya yang dikenalkan kepada para delegasi. Kemudian, ada juga pengenalan budaya melalui jamuan makan malam kepada kepala negara dan pimpinan delegasi di daya tarik wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Minggu (19/5).

Okupansi Hotel Penuh

Sandiaga mengatakan, tingkat okupansi hotel di sekitar area pelaksanaan World Water Forum Ke-10 di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali dan sekitarnya sudah penuh. Selain perhotelan, layanan transportasi juga banjir pesanan. Bahkan, kata dia, transportasi juga didatangkan dari luar Bali karena tingginya permintaan layanan transportasi.

“Beberapa restoran dan hotel semua terpesan termasuk produk UMKM yang kami libatkan,” ucapnya.

Ia menyakini World Water Forum Ke-10 di Bali memberikan dampak ekonomi khususnya bagi Pulau Dewata. Meski begitu, ia belum memberikan rincian secara nominal nilai ekonomi yang terjadi dari pelaksanaan WWF tersebut.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menyebutkan tingkat hunian hotel di area Nusa Dua, Kabupaten Badung, sudah penuh mengingat lokasi utama pelaksanaan WWF berada di Nusa Dua.

Sedangkan untuk area sekitarnya di antaranya Jimbaran, Kuta, Legian, Canggu, Sanur, dan Ubud, tingkat huniannya diperkirakan mencapai sekitar 75 persen. Adapun jumlah hotel yang berada di bawah naungan asosiasi itu mencapai sekitar 316 hotel dengan total jumlah kamar hotel diperkirakan mencapai 150 ribu kamar.

Sementara itu, hotel di kawasan pengelolaan BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) yang berlokasi di episentrum World Water Forum Ke-10 yakni di the Nusa Dua, juga banyak menjadi incaran peserta forum untuk menginap. Kawasan the Nusa Dua memiliki total sekitar 5.485 kamar yang tersebar di 22 hotel bintang lima dan vila mewah

Dari jumlah itu, ada 10 hotel di kawasan itu yang menjadi tempat menginap tamu negara kategori VVIP dan VIP yakni kepala negara dan pejabat setingkat menteri. Selain karena nama besar Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia, tingginya peserta yang hadir di WWF Ke-10 juga karena penekanan terhadap kualitas dan pengalaman serta unsur keberlanjutan lingkungan.

Diharapkan tingginya kedatangan peserta itu dapat mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara yang pada 2024 ini ditargetkan mencapai 14 juta orang.


 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...