Markas Global Blended Finance Alliance Diresmikan, Atasi Krisis Iklim

Tia Dwitiani Komalasari
21 Mei 2024, 11:39
Sekretariat Bali Global Blended Finance Diluncurkan
Kemenko Marves
Button AI Summarize

Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi menggelar peluncuran Sekretariat Global Blended Finance Alliance (GBFA) dan penandatanganan Letter of Intent pada Senin (20/5)di BICC, Nusa Dua. GBFA G20 Bali merupakan sebuah organisasi internasional untuk mendukung percepatan investasi dalam aksi iklim dan SDGs.

Sebelumnya, GBFA dipelopori oleh negara berkembang, termasuk Indonesia, yang merupakan representasi Asia pada sistem Bretton Woods bagi komunitas global. GBFA merupakan hasil dari Deklarasi Pemimpin G20 Bali.

Blended finance atau pendanaan campuran adalah penggunaan strategis pembiayaan pembangunan untuk memobilisasi pembiayaan tambahan menuju pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang. Pembiayaan tambahan tersebut bisa berasal dari swasta maupun filantropi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan saat ini telah digunakan mekanisme blended finance di South-South Cooperation untuk memperkuat pelaksanaan program strategis nasional, seperti di bidang kehutanan, transisi energi, dan generator turbin gas.

Blended finance dapat mendukung transisi ramah lingkungan bagi negara-negara berkembang dan negara-negara kepulauan, serta South-South Cooperation. Melalui GBFA Bali, South-South Cooperation dapat memanfaatkan kekuatan dari beragam komunitas untuk mendorong kemajuan menuju tujuan bersama dengan memupuk kolaborasi dan solidaritas antar negara.

Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh negara anggota, khususnya kepada Uni Emirat Arab, Fiji, Prancis, Sri Lanka, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Luksemburg, dan Kanada yang hari ini bergabung sebagai calon anggota pendiri.

“Kami mengundang negara-negara untuk secara inklusif menyusun roadmap menuju organisasi internasional dan kerja sama yang konkret,” tambahnya.

Adapun negara anggota pendiri yang menandatangani Letter of Intent antara lain Kanada, Republik Demokratik Kongo, Fiji, Perancis, Kenya, Luksemburg, Sri Lanka, UEA, dengan negara tuan rumah Indonesia.

Dipimpin oleh Mari Elka Pangestu, Presidential Special Envoy for Climate Finance, Sekretariat GBFA G20 Bali yang berkantor pusat di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur akan dikoordinasikan di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.

Sekretariat telah menyelenggarakan Tri Hita Karana Forum - World Economic Forum G20 Bali Global Blended Finance Alliance Dialog sebelum World Water Forum. Dialog tersebut mengenai transisi energi yang adil, hutan, ekonomi biru termasuk hutan bakau dan lamun, infrastruktur, pariwisata, dan kesehatan.

Peluncuran dan penandatanganan Letter of Intent GBFA G20 Bali dihadiri oleh delapan negara anggota pendiri dengan tiga perwakilan negara G20, financial hub, negara kepulauan, dan negara-negara Afrika.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...