Puluhan Orang Meninggal karena Gelombang Panas di India

Tia Dwitiani Komalasari
2 Juni 2024, 17:25
Suhu terpanas di Jakarta
123RF.com/filmfoto
Button AI Summarize

Setidaknya 33 orang meninggal diduga karena gelombang panas atau heatwave di India akhir pekan ini. India sedang mengalami musim panas yang terik dan sebagian ibu kota Delhi mencatat suhu tertinggi di negara itu sebesar 52,9 derajat Celcius minggu ini.

Departemen Meteorologi India (IMD) menyatakan gelombang panas yang terjadi di India timur kemungkinan masih berlanjut. Sebagai informasi, suatu kondisi disebut gelombang panas ketika suhu mencapai 4,5 C hingga 6,4 C lebih tinggi dari biasanya.

 Salah satu pejabat negara bagian India, Bihar, menyatakan bahwa setidaknya 10 petugas Pemilu juga jadi korban gelombang panas tersebut. Banyak petugas pemilu biasanya diharuskan bertugas sepanjang hari, bahkan sering kali di luar ruangan.

Sebagian wilayah Bihar memberikan suaranya pada putaran terakhir pemungutan suara pada hari Sabtu (1/6). Di negara bagian Uttar Pradesh yang paling padat penduduknya di India, setidaknya sembilan petugas pemilu, termasuk petugas keamanan, tewas pada Jumat (31/5), 

"Mereka demam tinggi saat didatangkan. Bisa jadi karena kepanasan juga. Saat ini kami sedang merawat sedikitnya 23 orang yang didatangkan dari tugas pemilu," R B Kamal, kepala sekolah kedokteran tempat para personel tersebut dirawat dikutip dari Reuters, Minggu (2/6). 

Pemilu terbesar di dunia dan kampanyenya yang melelahkan telah dilanda suhu yang mencapai rekor tertinggi pada musim panas. Pemungutan suara tahap terakhir berlangsung Sabtu kemarin dan suara akan dihitung pada Selasa (4/6).

 Sepuluh kematian juga dilaporkan di rumah sakit pemerintah di wilayah Rourkela di Odisha. Hal ini mendorong pemerintah Odisha untuk menyarankan agar tidak melakukan aktivitas di luar ruangan antara pukul 11.00 hingga 15.00. waktu setempat ketika suhu mencapai puncaknya.

Tiga orang meninggal karena dugaan serangan panas di negara bagian Jharkhand, negara bagian yang bertetangga dengan Bihar, lapor media lokal.

Di Delhi, suhu tinggi telah menyebabkan burung dan monyet liar pingsan atau jatuh sakit, kebun binatang kota ini mengandalkan kolam dan alat penyiram untuk memberikan bantuan kepada 1.200 penghuninya.

 “Kami telah beralih ke pola makan pengelolaan musim panas, yang mencakup pola makan lebih banyak cairan serta buah-buahan dan sayuran musiman yang mengandung lebih banyak air,” Sanjeet Kumar, direktur kebun binatang, mengatakan kepada kantor berita ANI.

Delhi, yang suhunya mencapai 45,4 derajat Celsius pada Jumat sore, mencatat kematian pertama akibat cuaca panas pada minggu ini dan menghadapi kekurangan air yang parah.

Miliaran orang di Asia bergulat dengan suhu yang melonjak – sebuah tren yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Negara tetangga India, Pakistan, juga mengalami peningkatan kebakaran hutan karena suhu meningkat hingga mencapai 52,2 derajat Celcius pada minggu lalu.

 India adalah negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia, namun telah menetapkan target untuk menjadi negara penghasil emisi nol karbon (net-zero emitter) pada 2070.

 Meskipun panas melanda beberapa wilayah di negara itu, negara bagian Manipur dan Assam di bagian timur laut dilanda hujan lebat setelah Topan Remal, dan beberapa daerah terendam banjir pada Jumat kemarin.

Hujan muson juga melanda pantai negara bagian Kerala paling selatan di negara itu pada Kamis, dua hari lebih awal dari perkiraan.

Suhu yang melonjak – sebuah tren yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Negara tetangga India, Pakistan, juga mengalami peningkatan kebakaran hutan karena suhu meningkat hingga mencapai 52,2 derajat Celcius pada minggu lalu.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...