Upaya Pokdarwis Bekayuh Menjaga Pesut Mahakam Berbuah Kalpataru
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bekayuh Baumbai Bebudaya (B3) meraih Anugerah Kalpataru 2024 atas upaya mereka menjaga pesut Mahakam yang mulai langka. Mereka menginisiasi ekowisata sebagai solusi terbaik untuk menyelamatkan pesut Mahakam dan habitatnya.
Pokdarwis Bekayuh Baumbai Bebudaya beranggotakan sekumpulan pemuda-pemudi Desa Pela yang dibentuk pada tahun 2017 berdasarkan SK Bupati Kutai Kartanegara No. 556-454/P.1/1X/2017. Pokdarwis ini diketuai oleh Alimin.
Alimin mengatakan, Pokdarwis ini dibentuk sebagai kelompok penggerak pariwisata desa. Namun, sejak awal Alimin dan kawan-kawannya memiliki keinginan tinggi untuk menyelamatkan Pesut Mahakam yang merupakan hewan endemik dengan status sangat terancam punah (IUCN) dan mencegah illegal fishing.
Alimin dan kawan-kawan membentuk kelompok sadar wisata tahun 2017 yang bergerak di bidang konservasi. "Di sungai Mahakam ada mamalia langka, yaitu pesut Mahakam yang hampir punah. Agar pesut tidak punah, satu-satunya jalan adalah konservasi," ujar Alimin saat ditemui Katadata usai pemberian Anugerah Kalpataru di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rabu (5/6).
Alimin mengatakan, guna menjaga kelestarian pesut Mahakam, pemerintah desa membuat peraturan yang melarang alat tangkap nelayan tidak ramah lingkungan dalam bentuk Peraturan Desa (Perdes) no 2 tahun 2018.
"Jadi, itu kekuatan kita untuk bergerak pada saat ini agar ilegal fishing tidak ada di desa kami, karena musuh dari pesut adalah ilegal fishing. (Untuk alat yang dilarang) berupa setrum, bom, dan racun. Jaring juga ada ukurannya," ucapnya.
Habitat pesut Mahakam berada di Sungai Pela yang merupakan tempat perlintasan pesut dari Sungai Mahakam ke Danau Semayang. Di Sungai Pela juga terdapat reservat Loa yang merupakan tempat ikan-ikan bertelur dan memijah.
Ekowisata Selamatkan Pesut dan Habitatnya
Menurut Alimin, ekowisata menjadi jalan terbaik dalam penyelamatan pesut dan habitatnya. Populasi pesut Mahakam di Sungai Pela tercatat di angka 17-20 ekor dari total 67-85 ekor pesut yang ada di sepanjang Sungai Mahakam.
Danau Semayang menjadi lokasi di mana pesut melahirkan anak-anaknya. Oleh karena itu, kelestarian ekosistem Sungai Pela dan Danau Semayang sangat penting bagi keberlangsungan hidup pesut Mahakam.
Kegigihan dan usaha keras Bekayuh Baumbai Bebudaya membawa banyak dampak positif baik bagi habitat pesut maupun masyarakat sekitar. Sejak tahun 2020 tidak ada lagi kematian pesut di wilayah Desa Pela dengan adanya kegiatan Pokdarwis K3.
Masyarakat Desa Pela kini semakin peduli dengan keberadaan pesut Mahakam. Dari segi ekonomi, terjaganya ekosistem membuat nelayan dapat dengan mudah mendapatkan ikan. Perekonomian masyarakat pun meningkat dengan keberadaan ekowisata di wilayah mereka.