Heboh Proyek Beach Club Gunungkidul, Raffi Ahmad Nyatakan Mundur

Image title
12 Juni 2024, 11:41
Artis Raffi Ahmad keluar dari mobil setibanya di Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, Selasa (26/9/2023).Raffi Ahmad mendatangi KPK untuk memenuhi undangan dalam rangka mengikuti kegiatan program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) karena seba
ANTARA FOTO/Nalendra/IES/Spt.
Artis Raffi Ahmad keluar dari mobil setibanya di Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, Selasa (26/9/2023).Raffi Ahmad mendatangi KPK untuk memenuhi undangan dalam rangka mengikuti kegiatan program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) karena sebagai publik figur dengan ketenarannya diharapkan dapat membantu mensukseskan aksi pencegahan korupsi di Indonesia.
Button AI Summarize

Rencana pembangunan resort dan beach club yang akan dibangun oleh Raffi Ahmad di Kawasan Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menimbulkan penolakan dari beberapa pihak. Raffi Ahmad pun menyatakan menarik diri dari proyek tersebut.

Salah satu penolakan tersebut muncul melalui petisi yang dibuat oleh Muhammad Raafi di Change.org dengan judul "Tolak Pembangunan Resort Raffi Ahmad di Gunungkidul!".

Petisi yang dimulai sejak 21 Maret 2024 tersebut, menyinggung mengenai lokasi proyek beach club yang berada di kawasan lindung geologi telah ditandatangi oleh 29.678 orang sampai dengan 12 Juni 2024.

"Meskipun sama-sama Raffi, saya nggak sepakat dengan rencana Raffi Ahmad membangun resort di Gunungkidul. Katanya bakal jadi beach club terbesar di Indonesia," tulis Raafi dalam petisinya dikutip, Rabu (12/6).

Berdasarkan info yang didapatka Raafi, dampak negatif dari pembangunan beach club tersebut lebih banyak daripada dampak positif yang ditimbulkan. Pasalnya, pembangunan proyek Raffi Ahmad ini termasuk dalam Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu atau kawasan hutan lindung yang harusnya tidak boleh untuk dibangun.

Selain itu, data Walhi Jogja menunjukan bahwa pembangunan beach club dan resort tersebut menimbulkan dampak negatif berupa kekeringan, krisis air bersih, kerusakan karst, serta banjir dan longsor.

"Sebagai warga Jogja, saya lihat sekarang Gunungkidul udah krisis air. Kalau resort dibangun, nanti malah makin parah krisis airnya," tulisnya.

Dengan dampak yang disebabkan tersebut membuat dirinya bertanya akan izin yang dikeluarkan oleh Bupati Gunungkidul. Padahal, berdasarkan informasi Walhi Jogja, proyek itu belum ada Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).

Menurutnya, bilamana resort itu dibangun, pastinya yang banyak dapat keuntungan adalah investor dan pengusaha, sedangkan masyarakat hanya akan medapatkan dampak yang negatif saja.

"Makanya lewat petisi ini, saya meminta rencana pembangunan proyek resort dan beach club di Gunungkidul dibatalkan. Saya juga meminta Bupati Gunungkidul Sunaryanta untuk memperketat pemberian izin hotel dan resort. Apalagi yang mau dibangun di kawasan bentang alam karst yang harusnya dilindungi," tulisnya.

Raffi Mundur dari Proyek

Merespon petisi mengenai penolakan pembangunan beach club di Gunungkidul, Raffi Ahmad melalui akun Instagram resminya @raffinagita1717 pada selasa (11/6) malam mengunggah video pernyataan undur diri dari proyek tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan terkait berita yang sedang ramai dibicarakan terkait proyek di Gunungkidul. Sebagai warga negara Indonesia yang taat hukum, Raffi mengatakan bahwa dia mengerti terdapat beberapa kekhawatiran masyarakat terkait proyek tersebut yang belum sejalan dengan peraturan yang berlaku.

"Dengan ini saya menyatakan akan menarik diri dari keterlibatan proyek ini (pembangunan beach club Gunungkidul)," ucap Raffi.

Raffi memastikan akan melaksanakan bisnis sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dia bertekad menjalankan bisnis yang memberikan manfaat baik untuk masyarakat Indonesia.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...