eFishery Targetkan Rehabilitasi Lahan Mangrove Hingga 100 Ribu Hektare

Image title
13 Juni 2024, 17:23
Ilustrasi, pembudidaya ikan yang menggunakan perangkat eFishery.
instagram/@efishery
Ilustrasi, pembudidaya ikan yang menggunakan perangkat eFishery.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Startup teknologi aquakultur, eFishery, menargetkan dapat melakukan rehabilitasi dan penanaman mangrove sebanyak 100 ribu hektare hingga tahun 2030. Lombok menjadi pilot project eFishery dalam penanaman dan rehabilitasi lahan mangrove di Indonesia. 

"Ke depan, ada 100 ribu hektare (penanaman mangrove) sampai dengan 2030," Luciana Dita, Head of Regulatory & Government Relation, eFishery, dalam Media Gathering, Kamis (13/6). 

Penanaman dan rehabilitasi mangrove merupakan salah satu upaya yang dilakukan eFishery dalam hal tanggung jawab perusahaan kepada lingkungan, khususnya secara berkelanjutan. Luciana mengatakan Lombok menjadi  miniplan eFishery di Indonesia di mana penanaman dan pemulihan mangrove dilakukan di lahan yang berdekatan dengan tambak ikan dan udang pembudidaya yang menjadi binaan perusahaan.  

"Kita fokuskan di area-area yang memang punya kandang-kandang udangnya itu banyak. Setelah kita pakai lahannya di sana, kita taman mangrove agar tidak memengaruhi lingkungan di sekitarnya," ujarnya. 

Kontribusi eFishery terhadap Perekonomian

Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menyebut startup perikanan eFishery berkontribusi Rp 3,4 triliun atau setara 1,55% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor akuakultur Indonesia pada 2022. LD FEB UI tidak memerinci metode penelitian yang dilakukan maupun jumlah responden dalam riset tersebut.

“Kami menemukan adanya peningkatan taraf hidup, bisnis, dan produktivitas pembudidaya ikan dan petambak udang melalui adopsi teknologi, setelah bergabung dengan ekosistem eFishery,” kata Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C. K. Walandouw dalam keterangan pers, Kamis (30/3).

Menurut riset tersebut, rata-rata omzet per bulan pembudidaya ikan dan petambak udang setelah bergabung dengan eFishery, yang dilihat berdasarkan skala adalah sebagai berikut:

  • Skala usaha kecil naik 1,7% (dari Rp 63,8 juta menjadi Rp 64,9 juta)
  • Skala usaha menengah naik 24,7% atau Rp 123,1 juta (dari Rp 499,3 juta menjadi Rp 622,4 juta)
  • Peningkatan biomassa terhadap waktu yang dapat diukur dengan Average Daily Gain (ADG): ADG untuk ikan lele dengan pemberian pakan konvensional berkisar antara 1,27 sampai 1,93. Rata-rata ADG untuk pembudidaya ikan dengan pemberian pakan menggunakan eFeeder eFishery adalah 2,28. Ini berarti produksi petani budidaya lebih efisien dan mempersingkat siklus budidaya
  • Produk unggulan digital eFishery meningkatkan keuntungan petani sektor akuakultur lebih dari 34,1.
  • Penggunaan eFeeder membantu petani meningkatkan Food Conversion Ratio (FCR) menjadi 0,85 sampai 1,34, dengan rata-rata 1,09. Ini berarti, setiap tambahan pakan ikan 1 kg akan menghasilkan penambahan berat ikan sampai 1,2 kg.
  • Berat panen rata-rata meningkat hingga 29,3% untuk budidaya ikan dan 11,8% untuk budidaya udang setelah menggunakan eFeeder selama 2021 dan 2022
  • eFeeder berkontribusi meningkatkan profit lebih dari 15% tahun lalu
  • Pengguna aplikasi eFisheryku memiliki pertumbuhan profit paling tinggi 45,6% dibandingkan dengan produk lainnya. Ini karena eFisheryku memberikan akses pakan dan menyediakan platform berjualan ikan hasil panen, yaitu lapak ikan.
  • Produk layanan Kabayan atau akses finansial berkontribusi memberikan pertumbuhan profit lebih dari 40,7%

Pendapatan pelaku usaha meningkat. Rinciannya sebagai berikut:

  • Segmen medium dengan jumlah pekerja dari 20 - 100 orang tumbuh lebih dari 88,7%
  • Segmen besar (di atas 100 orang pekerja) naik lebih dari 21,5%
  • Segmen kecil (5 - 20 orang pekerja) naik lebih dari 1,2%

Startup eFishery berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan individu 41,5% pada ekosistemnya, yang terdiri atas pembudidaya ikan 29,3% (Rp 2,8 juta) dan petambak udang 90,6% (Rp 25,9 juta) setiap bulan.

Startup perikanan eFishery menggaet lebih dari 70.000 pembudidaya di 280 kota/kabupaten di Indonesia. CEO eFishery Gibran Huzaifah senang 76,5% pembudidaya ikan dan petambak udang optimistis memajukan bisnis bersama eFishery. “Melalui teknologi, kami berharap bisa melakukan hal yang lebih baik bagi petani di Indonesia,” ujarnya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...