Konsumsi Listrik Industri Tinggi, Ini Cara Pabrikan Bisa Hemat Energi
Pelaku industri perlu mengunakan teknologi penggerak mesin yang efisien untuk menekan penggunaan energi. Hal tersebut perlu dilakukan lantaran lebih dari 45% daya listrik yang dihasilkan di seluruh dunia digunakan untuk menggerakkan motor listrik di berbagai bangunan dan aplikasi industri
Vice President Head of Motion ABB di Indonesia, Chen Kang Tan, mengatakan penggunaan listrik secara global dapat dikurangi hingga 10% jika lebih dari 300 juta sistem penggerak motor listrik industri yang ada, diganti dengan mesin-mesin yang dapat bekerja secara efisien dan optimal.
Teknologi-teknologi ini merupakan kunci utama bagi Indonesia untuk mencapai target iklim dan pengurangan emisi karbonnya dalam 10 tahun mendatang.
“Teknologi ini tidak hanya telah tersedia, tetapi juga dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi berbagai sektor dengan cara membantu menurunkan kebutuhan energi, menghemat biaya, dan meningkatkan keandalan energi,” ujar Chen Kang Tan dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (14/6).
Sementara, di Indonesia, sejumlah besar sistem yang digerakkan motor listrik ini kerap kali dioperasikan secara tidak efisien dan mengkonsumsi terlalu banyak energi.
Konsumsi energi tersebut maki banyak seiring dengan pertumbuhan populasi dan tren urbanisasi yang didorong pembangunan ekonomi Indonesia.
Chen mengatakan, Indonesia membutuhkan strategi efisiensi energi menyeluruh yang mengoptimalkan potensi teknologi terdepan. Teknologi tersebut misalnya mesin motor efisiensi tinggi yang dikombinasikan dengan sistem kontrol variable speed drive yang sangat penting untuk mengurangi konsumsi energi.
Ketua Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Nasional (MASKEEI), RM Soedjono Respati, mengatakan terdapat kebutuhan yang mendesak untuk menerapkan terobosan baru dalam mendorong peningkatan kualitas efisiensi energi.
"Termasuk insentif pengadaan peralatan, teknologi efisiensi energi, standarisasi peralatan (SKEM), sertifikasi, serta kebutuhan untuk meningkatkan penelitian dan inovasi yang dilakukan lembaga penelitian nasional dan para pelaku industri manufaktur,” ujarnya.