100 Juta Warga AS Hadapi Gelombang Panas Berbahaya

Tia Dwitiani Komalasari
24 Juni 2024, 07:29
Kevin Lamarque Dua pemain berusaha mendapatkan frisbee dalam permainan di National Mall dengan latar belakang gedung Capitol saat terjadi gelombang panas di Washington, Amerika Serikat, Senin (20/7/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/foc/dj
Kevin Lamarque Dua pemain berusaha mendapatkan frisbee dalam permainan di National Mall dengan latar belakang gedung Capitol saat terjadi gelombang panas di Washington, Amerika Serikat, Senin (20/7/2020).
Button AI Summarize

Lebih dari 100 juta orang di seluruh AS mendapat peringatan cuaca panas. Kota-kota di Pantai Timur bersiap menghadapi suhu panas yang berbahaya dan meluas hingga ke Pantai Barat.

Baltimore dan Philadelphia diperkirakan akan menyentuh rekor suhu mendekati 100 derajat Fahrenheit (38 derajat Celcius) . Suhu meningkat hingga 90 F di negara bagian seperti Idaho, Montana dan Wyoming, sebanyak 15 derajat di atas normal untuk musim ini. Panas ekstrem kemudian akan berpindah ke Nebraska dan Kansas pada hari Senin, kata Layanan Cuaca Nasional (NWS).

Para pejabat memperingatkan kondisi berbahaya di wilayah Philadelphia di mana kelembapan tinggi dapat mendorong indeks panas di atas 105 F (41 C), sehingga terasa lebih panas daripada suhu sebenarnya.

“Ini kemungkinan besar berarti kita akan melihat periode panas berlebih secara berkala di sebagian besar wilayah negara ini hingga bulan Juli,” kata ahli meteorologi NWS, Marc Chenard

“Tidak berlanjut di satu tempat saja, namun pola keseluruhannya akan terus mendukung suhu di atas normal,” ujar Chenard.

Perubahan iklim mendorong gelombang panas berbahaya di belahan bumi utara minggu ini dan akan terus menyebabkan cuaca berbahaya selama beberapa dekade mendatang, menurut penelitian.

Panas ekstrem diduga menyebabkan ratusan kematian di seluruh Asia dan Eropa karena telah melanda kota-kota di empat benua. Lebih dari 1.000 orang tewas selama ibadah haji, ibadah tahunan ke Mekkah di Arab Saudi, di tengah suhu yang terik tahun ini, menurut penghitungan Reuters.

Di New Mexico, para pejabat merespons berbagai kejadian cuaca, termasuk badai debu, banjir, dan dua kebakaran hutan.
Pemerintahan Biden pekan lalu mengumumkan keadaan darurat atas kebakaran hutan, yang menyebabkan dua kematian dan lebih dari 1.400 bangunan hancur.

FBI telah menawarkan hadiah $10.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapan siapa pun yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut. Kobaran api telah menghanguskan 25.000 acre (10.117 hektar) di sekitar desa Ruidoso, menurut situs pelacakan kebakaran milik pemerintah Inciweb.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...