Tak Ada Hujan, Jakarta Masuk Lagi Daftar 10 Kota Kualitas Udara Terburuk Dunia
Jakarta kembali masuk daftar 10 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Kamis pagi (12/9). Kota metropolitan ini sempat keluar dari posisi ini karena diguyur hujan pada Rabu (11/9).
Berdasarkan data yang dihimpun dari situs pemantau kualitas udara IQAir per pukul 9.16 WIB, Jakarta menempati posisi ketujuh kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Kualitas udara Jakarta atau AQI poin 155 atau masuk kategori tidak sehat bagi manusia yang beraktivitas di luar ruangan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprakirakan sebagian besar wilayah administrasi Jakarta hujan hari ini (12/9), dengan rincian sebagai berikut:
- Jakarta Barat: diprediksi hujan dengan intensitas ringan sekitar pukul 10.00 WIB, lalu cerah berawan pada siang hari dan berawan tebal pada malam hari
- Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu: hujan dengan intensitas ringan pada pagi hari, kemudian cerah berawan pada siang hari dan berawan tebal pada malam hari
- Jakarta Selatan dan Jakarta Timur: hujan ringan pada pagi hari, lalu cerah berawan pada siangnya, dan berawan pada malam hari
Batam dan Medan masing-masing menempati posisi ke-14 dan 24 dengan AQI poin 94 dan 77 atau kategori sedang. Kota dengan kategori ini memiliki kualitas udara tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi memengaruhi tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM 2,5 51-100.
Lahore, Pakistan menempati posisi pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. AQI poin kota ini 163.
Posisi kedua ditempati oleh Doha di Qatar dengan AQI poin 159. Lalu Kinshasa di Kongo 158, serta Manama di Bahrain dan Karachi di Pakistan dengan AQI poin 157.