Korsel, Cina, dan Jepang Sepakat Kerja Sama Kurangi Polusi Plastik

Tia Dwitiani Komalasari
30 September 2024, 15:11
Warga mengambil hasil cacahan sampah plastik untuk bahan baku beragam kerajinan di Rumah Inovasi Daur Ulang Sampah Residu Anorganik (Rindu Resik), Prabumulih, Sumatera Selatan, Rabu (10/7/2024).
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Spt.
Warga mengambil hasil cacahan sampah plastik untuk bahan baku beragam kerajinan di Rumah Inovasi Daur Ulang Sampah Residu Anorganik (Rindu Resik), Prabumulih, Sumatera Selatan, Rabu (10/7/2024).
Button AI Summarize

Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan mengatakan negaranya bersama Cina, dan Jepang sepakat untuk bekerja lebih erat guna menyelesaikan perundingan instrumen polusi plastik yang mengikat secara internasional.

“Ketiga negara sepakat untuk secara aktif mengambil bagian dalam negosiasi pengurangan polusi plastik yang akan berlangsung pada November di Busan untuk mencapai kemajuan nyata,” kata Menteri Lingkungan Hidup Kim Wan-sup saat konferensi pers, Minggu (29/9).

Komitmen tersebut dibuat setelah para menteri dari ketiga negara tersebut mengadakan pertemuan tingkat menteri selama dua hari di pulau resor Jeju di Korea Selatan pada Sabtu (28/9). Ketiga negara membahas cara-cara meningkatkan kerja sama trilateral dalam berbagai tantangan lingkungan, termasuk polusi plastik, perubahan iklim dan debu kuning.

Putaran kelima dan terakhir pertemuan Komite Negosiasi Antarpemerintah (INC) PBB mengenai polusi plastik dijadwalkan akan diadakan di kota pelabuhan bagian selatan Busan pada November. Pertemuan ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen yang mengikat secara hukum internasional mengenai polusi plastik.

Ketiga negara juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam mengurangi tingkat debu kuning, khususnya melalui kemitraan dengan Mongolia.

Di sela-sela pertemuan, Menteri Kim mengadakan pembicaraan empat mata dengan rekannya dari Cina, Huang Runqiu, dan Menteri Lingkungan Hidup Jepang, Ito Shintaro.

Dalam pertemuan dengan Ito, Kim meminta konsultasi lanjutan antara kedua negara mengenai pembuangan air terkontaminasi yang dilakukan Jepang dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang lumpuh. Sedangkan Cina meminta pihak Jepang untuk segera membentuk sistem pemantauan internasional untuk meredakan kekhawatiran.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...