Bappenas: Sampah Makanan RI Setara dengan Kebutuhan Konsumsi Setengah Populasi

Ringkasan
- Kementerian PPN/Bappenas mencatat bahwa jumlah makanan yang hilang dan terbuang di Indonesia mencapai 115-180 kilogram per kapita per tahun, dapat memenuhi konsumsi hampir setengah dari populasi Indonesia.
- Sampah makanan terbuang terbesar ditemukan di tahap konsumsi, dengan timbulan terbesar terjadi pada tanaman pangan, khususnya kategori padi-padian, menimbulkan ancaman bagi lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
- Food loss dan waste memiliki kontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca di Indonesia, dengan estimasi kerugian mencapai hampir Rp 500 triliun per tahun, menekankan pentingnya kesadaran dan tindakan bijak dalam menghargai makanan untuk mengurangi jumlah kehilangan dan sampah makanan.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), mencatat total food loss and waste atau makanan yang hilang dan terbuang dapat memenuhi hampir setengah konsumsi seluruh masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil studi Bappenas pada 2021 hilang dan terbuangnya makanan di Indonesia mencapai 115-180 kilogram per kapita per orang.
"Total food loss and waste di Indonesia itu, kalau dikalikan dengan total pendukung, itu bisa memenuhi konsumsi pakan hampir setengah populasi kita," ujar Koordinator Bidang Pangan Bappenas, Ifan Martino, dalam Festival Jejak Pangan Lestari, di Jakarta, Jumat (25/10).
Ifan mengatakan timbulan sampah makanan terbuang terbesar di temukan di tahap konsumsi. Sedangkan jika dilihat dari aspek sektor dan jenis pangan, timbulan terbesar terjadi di tanaman pangan kategori padi-padian.
Menurutnya food loss dan food waste dapat mengancam berbagai aspek kehidupan mulai dari lingkungan, ekonomi, hingga kesejahterahaan masyarakat. Berdasarkan catatan Bappenas, total emisi timbulan food loss dan food waste diestimasi setara dengan 1.702,9 Mt emisi karbon pada 2000 hingga 2019. Rata-rata kontribusi per tahun setara dengan 7,29% emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia.
"Kalau dikonversi secara uang sampai hampir Rp 500 triliun rupiah per tahun terbuang percuma," ujarnya.
Menurut dia, ancaman food loss dan food waste harus disikapi oleh setiap orang dengan lebih bijak dan sadar akan pentingnya menghargai makanan. Dengan demikian, jumlah kehilangan dan sampah yang dihasilkan dapat ditekan seminimal mungkin.