Novita Ayu M. Oilsana, Mendampingi Anak-anak Korban Bencana
Novita Ayu Matoneng Oilsana, Pendiri Komunitas Balenta, menjadi salah satu dari enam pemuda yang terpilih mewakili Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi Biodiversitas PBB atau COP16 di Cali, Kolombia. Ia adalah salah satu pegiat dalam pemenuhan hak anak, kesehatan reproduksi remaja, dan kesehatan mental.
"Anak-anak termasuk yang paling terdampak ketika terjadi bencana. Oleh sebab itu, kami fokuskan untuk memberikan pendampingan psikososial dan trauma healing kepada anak-anak," kata Novita.
Ide untuk mendirikan Komunitas Balenta muncul ketika Novita dan teman-temannya terlibat sebagai relawan untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak yang terdampak bencana siklon tropis Seroja di Alor selama dua bulan pada 2021. Pada saat itu, mereka membuka donasi di akun media sosial dan mendistribusikan bantuan ke beberapa titik lokasi bencana sembari bermain dan belajar bersama anak-anak di sana.
Meskipun saat ini Komunitas Balenta berada dalam masa transisi, Novita dan beberapa temannya masih aktif melakukan edukasi dan kampanye di beberapa kegiatan yang diadakan gereja, pusat pengembangan anak, dan sekolah. "Kami mengupayakan untuk memberikan pemahaman tentang mitigasi isu dan bencana sesuai kapasitas dan kemampuan kami.
Dalam isu lingkungan dan sosial, Novita menilai tantangannya adalah karena kedua isu tersebut belum dianggap sebagai isu yang seksi oleh anak-anak muda. Mereka belum tertarik untuk terlibat terlalu jauh meskipun mengetahui dan memahami isu-isu tersebut. Pasalnya, mereka menilai isu-isu ini sangat berisiko, terlebih bagi anak-anak muda yang bekerja di instansi pemerintahan.
Namun, Novita dan timnya terus bergerak melalui kampanya di media sosial, melakukan branding mengenai gerakan dan kerja mereka. Novita juga berkolaborasi dengan pemuda gereja, pemuda masjid, dan sejumlah komunitas akar rumput untuk memperbanyak dan memperluas gerakan aksi Balenta. "Kami menyadari isu ini tidak dapat kami suarakan sendiri," ujarnya.