Rata-rata Warga RI Gunakan 4 Kg Kemasan Sachet Plastik per Tahun, Ini Bahayanya

Image title
29 November 2024, 13:24
Calon pembeli melintas di depan rak penyimpanan minuman kemasan kecil di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/2/2020).
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Calon pembeli melintas di depan rak penyimpanan minuman kemasan kecil di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/2/2020).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Laporan Dietplastik menunjukkan rata-rata 1 orang di Indonesia dapat menggunakan 4 kg sampah sachet per tahun, terbanyak dari produk makanan dan minuman instan. Jika konsumsi masyarakat terhadap produk dalam kemasan sachet dan pouch tidak diintervensi, maka sampah kemasan sachet dan pouch di tahun 2030 bisa mencapai lebih dari 1,1 juta ton.

Direktur Eksekutif Dietplastik Indonesia, Tiza Mafira, konsumsi masyarakat Indonesia sangat familar dengan pemakaian produk dalam kemasan sachet dan pouch. Sayangnya, kemasan sachet dan pouch ini berkontribusi pada meningkatkan jumlah sampah plastik sekali pakai di Indonesia.

Berdasarkan studi tersebut, penggunaan sachet sekali pakai berdampak pada pencemaran lingkungan dan kesehatan yang menimbulkan kerugian ekonomi. Berdasarkan studi tersebut, nilai moneter dari biaya sosial plastik sachet dan pouch di Indonesia yang tidak terkelola dan mencemari lingkungan hidup berada di rentang Rp 1,19 – Rp1,78 triliun setiap tahunnya.

Mayoritas dari biaya sosial tersebut berupa gangguan kesehatan, baik gangguan saluran pernafasan maupun kardiovaskular. Gangguan kesehatan diidap oleh masyarakat luas akibat keterpaparan mereka terhadap polutan hasil pembakaran sampah sachet dan pouch. Belum lagi nilai moneter dari dampak negatif yang berpengaruh dengan isu perubahan iklim.

Head of Sustainable Development Research Cluster Daya Makara Universitas Indonesia, Bisuk Abraham Sisungkonon, mengatakan laporan studi ini menunjukkan angka kerugian yang luar biasa akibat penggunaan kemasan sachet dan pouch.

"Laporan ini dapat menjadi jalan pembuka bagaimana melihat dampak dari kemasan sachet dan pouch yang selama ini dianggap ‘ramah di kantong’, tapi ternyata tidak ramah untuk lingkungan dan kesehatan," ujarnya.

Sachet dan pouch merupakan dua jenis kemasan berbahan dasar plastik yang cukup luas digunakan di Indonesia khususnya untuk barang-barang konsumen yang bergerak cepat (Fast-moving consumer goods). Penggunaan sachet dan pouch dalam jumlah besar, hampir mustahil untuk dikumpulkan dan didaur ulang sehingga mencemari lingkungan.

Diperkirakan sebesar 38% sampah plastik di Indonesia tidak ditangani dengan baik, yang mencakup pembakaran di ruang terbuka sebesar 47%, 6% dikubur, serta sebanyak 5% sampah plastik dibuang ke badan air. Hal tersebut menunjukkan bahwa sampah sachet yang melewati proses pembuangan ke tempat penampungan akhir serta didaur ulang hanya sebesar 36%, sedangkan untuk sampah pouch sekali pakai hanya sebesar 6%.

Guna Ulang

Untuk menjawab permasalahan sampah sachet dan pouch, dalam laporan ini dijabarkan terkait solusi guna ulang untuk diaplikasikan terhadap sampah sachet dan pouch sekali pakai. Hal ini juga didukung dengan hasil bahwa 60% warga Jabodetabek juga menginginkan agar dapat dipermudah mendapatkan kembali produk yang mereka pakai dengan sistem guna ulang sehingga ikut berkontribusi menjaga lingkungan.

Direktur Eksekutif Dietplastik Indonesia, Tiza Mafira, mengatakan solusi guna ulang dapat berpotensi memberikan kontribusi nilai ekonomi bersih sampai dengan Rp 1,5 Triliun pada tahun 2030. 

“Tentunya agar dapat tercapai, sistem guna ulang perlu memiliki standar dan infrastruktur yang memadai, dengan dukungan kebijakan pemerintah," ujar Tiza dalam keterangan tertulis, Jumat (29/11). 

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...