Kualitas Udara Jakarta Kembali Memburuk Setelah Bersih dalam Sepekan
Kualitas udara Jakarta kembali ke level tidak sehat pada Senin (9/12). Padahal, kualitas udara Jakarta tergolong baik dan sedang pada periode 27 November sampai dengan 5 Desember 2024.
Berdasarkan data yang dihimpun situs pemantau kualitas udara IQAir pada Senin (9/12) pukul 09.29 WIB, Jakarta memiliki indeks AQI poin sebesar 117 atau masuk dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Dengan catatan tersebut, Jakarta menempati peringkat tiga untuk kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia dibawah Tangerang Selatan, Banten dan Depok, Jawa Barat. Berikut lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia Senin (9/12):
- Tangerang Selatan, Banten dengan AQI poin 154 atau berada pada kategori tidak sehat.
- Depok, Jawa Barat dengan AQI poin 150 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
- Jakarta, dengan AQI poin 117 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
- Kota Tangerang, Banten dengan AQI poin 105 atau berada pada kategori sedang.
- Bandung, Jawa Barat dengan AQI poin 102 atau berada pada kategori sedang
Sedangkan kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia ditempati oleh Dhaka di Bangladesh dengan AQI poin 305 atau masuk dalam kategori berbahaya
Sementara itu, untuk kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia ditempati oleh Pekanbaru, Riau dengan AQI poin sebesar 49 atau masuk dalam kategori baik. Sedangkan pada tingkat global, kualitas udara terbaik ditempati oleh Copenhagen di Denmark dengan AQI poin 13.
Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5 sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.
Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika .
Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.
Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia.