Menteri LH Perkirakan Timbunan Sampah Capai 55 Juta Ton Saat Nataru


Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan timbunan sampah pada saat periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) diperkirakan mencapai 55 juta ton.
Ia mengatakan angka tersebut berdasarkan perhitungan setiap jiwa atau masyarakat akan menimbulkan sampah seberat 0,05 sampai dengan 0,1 kilogram. Angka tersebut dikalikan perkiraan Kementerian Perhubungan tentang jumlah pergerakan orang saat nataru yang mencapai hampir 110 juta jiwa di Indonesia.
"Sehingga kalau kita hitung dengan 110 jiwa selama dua minggu dengan angka konversi sekitar itu, maka terdapat timbulan sampah selama Nataru itu tidak kurang dari 55 juta ton," ujar Hanif dikutip dari Youtube Kompastv, Jumat (27/12).
Hanif meminta agar masyarakat untuk bisa meminimalisir, mengelola, dan bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan pada saat periode nataru. Untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia saat ini, tidak cukup hanya dengan mengimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Pasalnya, volume sampah yang dihasilkan setiap hari terus meningkat dan perlu dikelola secara menyeluruh agar tidak menambah tumpukan sampah.
"Karena sampah yang timbul tiap hari luar biasa, maka yang harus kita lakukan, kelola sampah sampai selesai," ujarnya.
Hanif mengatakan Kementerian LH sudah memberikan edaran kepada stakeholder terkait untuk menghindari lonjakan timbunan sampah pada masa perayaan Nataru.
"Untuk kemudian pada event ini membangun penanganan pengelolaan yang minim sampah," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah timbulan sampah pada 2023 mencapai 38,4 juta ton per tahun.
Dari jumlah itu, sampah terkelola nasional baru mencapai 61,62 persen. Sementara 38,38 persen sampah sisanya belum terkelola dengan baik.