700 Ribu Hektare Lahan Mangrove Rusak, Pesisir Jawa Makin Tenggelam

Tia Dwitiani Komalasari
7 Januari 2025, 11:47
Sejumlah petugas menanam pohon mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta, Sabtu (7/12/2024).
ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/nz
Sejumlah petugas menanam pohon mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta, Sabtu (7/12/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan Indonesia memiliki lahan mangrove terbesar di dunia dengan luasan hampir mencapai 3,3 juta hektare. Namun, sebagian lahan mangrove tersebut telah mengalami degradasi dan harus segera ditangani.

"Habitat mangrove yang telah terdegredasi di angka 700 ribu hektare, harus kita selesaikan segera," ujar Hanif saat ditemui di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup, Senin (7/1).

Hanif mengatakan degradasi atau kerusakan lahan mangrove di Indonesia akan memperparah turunnya permukaan pulau Jawa. Pasalnya, permukaan air laut setiap tahunnya terus meningkat dan akan memperburuk kondisi masyarakat pesisir.

Dia mengatakan, Indonesia berpotensi akan kehilangan pulau akibat naiknya permukaan bumi. Selain itu, abrasi yang terjadi akibat tidak adanya hutan mangrove berpotensi mempercepat hilangnya beberapa pulau di Indonesia.

"Kalau kondisi ini kita biarkan secara terus-menerus, maka kita sudah dapat pastikan bahwa banyak akan pulau-pulau kita hilang dari muka bumi ini," ujarnya.

Ia mengatakan, penurunan tanah di Jakarta mencapai 20 sampai 30 cm per tahun dan hampir merata di seluruh pesisir Jawa. "Di bagian utara rata-rata mencapai 10 cm per tahun," ucapnya.

Hanif mengatakan, ia akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk melakukan penanaman mangrove kembali di lahan tambak yang sudah tidak menguntungkan, baik secara ekonomi maupun ekologi. 

"Ini harus kita gotong-royong bersama dengan kementerian lembaga lain. Begitu juga gengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan dunia usaha untuk bergotong-royong menyelesaikan kondisi ini," ujarnya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...