Angin Kencang Sebabkan 75 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau


Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat kematian ikan keramba jaring apung di Danau Maninjau mencapai 75 ton akibat angin kencang yang melanda daerah itu sejak Minggu (12/1).
"Ini berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh penyuluh perikanan lapangan dari petani keramba jaring apung di danau vulkanik pada Minggu, 19 Januari," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam Rosva Deswira, di Lubuk Basung, Sumatera Barat.
Ia mengatakan 50 ton ikan yang mati itu tersebar di Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya. Ikan nila dengan berbagai ukuran itu milik beberapa petani keramba jaring ikan dari puluhan petak keramba jaring apung.
"Ini data terakhir dan kita terus melakukan pendataan di lapangan," katanya.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam mendapat laporan sekitar 25 ton ikan mati di Nagari Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, pada Senin (13/1). Wilayah yang mengalami kematian ikan ini tersebar di Jorong Lubuak Anyia, Banda Tangah dan Lubuak Kandang milik 12 petani.
"Ikan ini mati akibat angin kencang melanda daerah itu pada Minggu (12/1) sore, sehingga terjadi pembalikan air dari dasar ke permukaan danau," kata Rosva.
Dengan kondisi itu, oksigen berkurang di dasar danau vulkanik tersebut dan membuat ikan pusing. Pada Senin (13/1), ditemukan banyak ikan yang mati dan mengapung ke permukaan danau.
Ia mengajak para petani agar tidak membuang bangkai ikan ke dalam danau, sehingga mengakibatkan pencemaran air danau. Ia meminta para petani mengumpulkan dan menguburkan bangkai ikan tersebut.
"Saya mengajak petani untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang bangkai ikan ke dalam danau," katanya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam telah membuat surat edaran perihal prediksi cuaca ekstrem dan upaya pencegahan kematian Ikan di Danau Maninjau. Surat tersebut dibuat pada 21 November 2024 dan diserahkan ke wali nagari atau kepala desa dan Camat Tanjun Raya agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan kematian ikan dengan kondisi cuaca ekstrem.