Menhut Sebut 1,1 Juta Hektare Kawasan Hutan Cocok Ditanam Padi Gogo

Image title
5 Februari 2025, 10:45
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (ketiga kiri) bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (kelima kanan) menunjukkan berkas nota kesepahaman (memorandum of understanding) saat penanaman serentak Agroforestri Pangan di Cikawung, Indramayu, Jawa Barat,
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/tom.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (ketiga kiri) bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (kelima kanan) menunjukkan berkas nota kesepahaman (memorandum of understanding) saat penanaman serentak Agroforestri Pangan di Cikawung, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025). Kementerian Kehutanan berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian melaksanakan penanaman serentak Agroforestri Pangan dengan mengintegrasikan tanaman padi lahan kering dan mengoptimalkan pemanfaatan kawasan hutan untuk mendukung ketahanan
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengatakan sebanyak 1,1 juta hektare lahan hutan cocok untuk ditanam padi gogo dengan metode agroforestri.

Agroforestri adalah metode penggunaan lahan yang menggabungkan sistem produksi biologis rotasi panjang dan pendek secara bersamaan atau berurutan di kawasan hutan atau kawasan lain berdasarkan prinsip kelestarian.

Raja Juli mengatakan pemanfaatan lahan ini dilakukan untuk merevitalisasi hutan yang sudah terdegradasi karena faktor alam ataupun perbuatan manusia.

"Jadi bukan membuka hutan, tetapi justru merevitalisasi dan mereboisasi hutan yang memang sudah terdegradasi, baik karena faktor alam, kebakaran hutan, dan illegal logging sehingga sudah menjadi hamparan yang terbuka," ujar Raja Juli dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (5/2).

Ia mengatakan, hal tersebut dilakukan guna mewujudkan visi Presiden Prabowo untuk swasembada pangan, salah satunya melalui optimalisasi hutan cadangan tanaman pangan, energi, dan air. Presiden Prabowo memintanya untuk memaksimalkan fungsi hutan.

Melalui metode agroforestri, maka lahan tersebut akan dapat ditanam tanaman hutan dan tanaman hasil hutan bukan kayu (HHBK) di sela-selanya, seperti padi gogo, jagung, dan sebagainya untuk mendukung ketahanan pangan.

Raja Juli mengatakan pendekatan agroforestri pangan akan diperkuat melalui program perhutanan sosial yang menjadi kebijakan nasional untuk pemerataan ekonomi. Hal tersebut dilakukan dengan mendorong masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan untuk mengelola hutan secara berkelanjutan melalui pemberian akses legal pengelolaan kawasan hutan, kesempatan berusaha dan peningkatan kapasitas selama 35 tahun.

"Secara nasional, akses pengelolaan perhutanan sosial telah mencapai 8,3 juta hektar, dan melalui program perhutanan sosial, Kementerian Kehutanan mencadangkan 1,9 juta Ha untuk pengembangan agroforestri pangan," ucapnya.

Secara nasional, akses kelola perhutanan sosial telah mencapai 8,3 juta hektar. Luas hutan ini terdiri dari 11.009 unit satuan kelola yang melibatkan sekitar 1,4 juta lebih kepala keluarga dan tersebar di seluruh Provinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...