BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan RI

Ringkasan
- Perubahan iklim telah mencapai tahap kritis dan berdampak pada cuaca, salah satunya mempercepat siklus banjir di Indonesia.
- Periode 2015-2024 tercatat sebagai periode terpanas, dengan anomali suhu pada 2024 melampaui kesepakatan Paris.
- Peningkatan curah hujan ekstrem berkorelasi dengan kenaikan suhu dan konsentrasi Gas Rumah Kaca, menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan akan adanya potensi gelombang tinggi hingga 4 meter di beberapa perairan di Indonesia. Gelombang tinggi tersebut diprakirakan terjadi pada 20 Februari sampai dengan 23 Februari 2025.
Potensi gelombang tinggi tersebut terjadi karena adanya kondisi sinoptik yang akan berlangsung di sebagian besar wilayah Indonesia.
"Bibit siklon 99S di Laut Timor, Tenggara NTT memicu peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi," tulis keterangan BMKG dikutip dari akun Instagram resmi BMKG, Kamis (20/2).
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 sampai 24 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan umumnya bergerak dari Barat Daya – Barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8 sampai 30 knot. Dimana, kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia Selatan NTT.
Daerah Terdampak Gelombang Tinggi
Sejumlah perairan akan terdampak gelombang tinggi, berikut rinciannya:
Gelombang tinggi 1,25 sampai dengan 2,5 meter
Gelombang tinggi tersebut terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh, barat Kepulauan Mentawai, barat Lampung, barat Bengkulu.
Di Jawa-Bali-Nusa Tenggara, gelombang tinggi terjadi di selatan Jawa Barat, selatan Yogyakarta, selatan Banten, selatan Jawa Tengah, selatan Bali, selatan NTB, barat Kepulauan Nias.
Di timu Indonesia, gelombang tinggi terjadi di Samudra Pasifik utara Papua, utara Papua Barat Daya, dan utara Papua Barat. Selain itu, juga berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Laut Arafuru bagian tengah, timur, dan barat, Laut Sulawesi bagian tengah, timur, dan barat, Laut Natuna utara, dan Laut Maluku.
Gelombang tinggi tersebut berisiko pada keselamatan perahu nelayan dan kapal tongkang.
Gelombang tinggi 2,5 sampai dengan 4 meter
Sedangkan gelombang tinggi dengan rentan 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur, Selatan NTT, dan Samudra Pasifik utara Maluku.
Gelombang tinggi tersebut berisiko pada keselamatan perahu nelayan, kapal tongkang dan kapa ferry.