OJK Catat Transaksi Bursa Karbon Indonesia Capai Rp 76 Miliar

Tia Dwitiani Komalasari
26 Februari 2025, 13:41
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan sambutan saat penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI)tahun 2023 di Jakarta, Jumat (29/12/2023). Sepanjang perdaga
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan sambutan saat penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI)tahun 2023 di Jakarta, Jumat (29/12/2023). Sepanjang perdagangan saham selama 2023 BEI mencatat terdapat rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah yakni mencapai angka Rp11.762 triliun pada 28 Desember 2023.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Otoritas Jasa Keuangan mencatat transaksi karbon yang diperdagangkan Bursa Karbon Indonesia telah mencapai Rp 76,56 miliar sejak didirikan pada 26 September 2003 hingga 24 Februari 2025. Pencapaian tersebut seiring dengan peningkatan jumlah pengguna jasa dan unit karbon yang dapat diperdagangkan di Bursa Karbon Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan pengguna jasa IDX Carbon mencapai 107 pengguna dengan jumlah unit karbon yang dapat diperdagangkan mencapai 2,24 juta ton dan jumlah retirement yang diajukan mencapai 936 ribu tCO2e.

Ia menuturkan kini terdapat tujuh proyek yang terdaftar pada Bursa Karbon Indonesia, yakni satu proyek dari PT Pertamina Geotermal Energi dan proyek lainnya berasal dari PLN Group.

"Proyek yang ada merupakan kategori technology-based solution (solusi berbasis teknologi) dan berasal dari sektor energi," ujar Inarno.

Ia mengatakan masih terdapat peluang dan potensi besar bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan pasar karbon di kawasan Asia Tenggara maupun pada tingkat global. Potensi tersebut didukung kekayaan sumber daya alam, pengembangan regulasi, serta komitmen kuat pemerintah terhadap pencapaian net zero emission.

"Dengan penguatan ekosistem perdagangan karbon melalui pengembangan infrastruktur seperti IDX Carbon serta posisi strategis dalam dinamika pasar karbon, Indonesia dapat memiliki peran kunci dalam integrasi pasar karbon di tingkat regional maupun global," kata Inarno.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...