Pengadilan Perintahkan Greenpeace Bayar Rp 10,98 Triliun kepada Energy Transfer

Hari Widowati
21 Maret 2025, 08:53
greenpeace, perubahan iklim
ANTARA FOTO/REUTERS/Christophe Van Der Perre/hp/cf
Ilustrasi, Greenpeace
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pengadilan negara bagian North Dakota, Amerika Serikat (AS) memerintahkan Greenpeace membayar sebuah perusahaan pipa yang berbasis di Texas sebesar hampir US$ 667 juta (Rp 10,98 triliun, kurs Rp 16.470 per US$), pada Rabu (19/3). Denda itu merupakan ganti rugi atas peran kelompok advokasi lingkungan ini dalam protes-protes menentang Pipa Dakota Access di North Dakota pada tahun 2016-2017.

Putusan di pengadilan negara bagian North Dakota itu diambil setelah dua hari musyawarah dalam persidangan di mana perusahaan pipa Energy Transfer menuduh Greenpeace membayar para pengunjuk rasa untuk mengganggu pembangunan pipa secara tidak sah. Energy Transfer juga menuding Greenpeace menyebarkan kebohongan mengenai proyek kontroversial yang terletak di dekat Reservasi Indian Standing Rock.

Putusan tersebut mencakup ganti rugi atas pencemaran nama baik, masuk tanpa izin, dan konspirasi. Juri memberikan ganti rugi lebih dari US$ 400 juta (Rp 6,59 triliun), yang dimaksudkan untuk menghukum para terdakwa atas tindakan mereka.

Greenpeace membantah melakukan kesalahan dan menyebut kasus ini sebagai serangan terhadap hak-hak kebebasan berpendapat. Pengacara Greenpeace mengatakan mereka akan mengajukan banding atas putusan hari Rabu (19/3).

“Kami adalah kelompok advokasi. Kami melakukan protes damai,” kata pengacara Greenpeace, Deepa Padmanabha, seperti dikutip Reuters. Padmanabha menegaskan kelompok aktivis itu hanya memainkan peran kecil dalam demonstrasi tersebut.

Pengacara Energy Transfer, Trey Cox, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa protes Greenpeace yang penuh kekerasan dan destruktif bukan merupakan ujaran yang dilindungi oleh hukum.

“Hari ini, juri menjatuhkan putusan yang tegas, menyatakan tindakan Greenpeace salah, melanggar hukum, dan tidak dapat diterima oleh standar masyarakat. Ini adalah hari perhitungan dan pertanggungjawaban bagi Greenpeace,” kata Cox.

Pembangunan jaringan pipa tersebut mendapat protes keras dari kelompok-kelompok advokasi lingkungan dan suku yang mengatakan proyek tersebut akan meracuni pasokan air lokal dan memperburuk perubahan iklim.

Proyek ini dimulai pada 2016 dan selesai pada tahun berikutnya. Jalur pipa ini mengangkut sekitar 40% minyak yang diproduksi di wilayah Bakken, North Dakota.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...