Kualitas Udara Kabupaten Malang dan Surabaya Terburuk di Indonesia Pagi Ini


Pakisaji, Kabupaten Malang dan Surabaya Jawa Timur menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Selasa (29/4) pagi.
Berdasarkan data yang dihimpun situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 09.28 WIB, Pakisaji menempati peringkat pertama dengan indeks AQI poin sebesar 171 atau masuk pada kategori tidak sehat. Sedangkan Surabaya menempati peringkat kedua dengan indeks AQI poin sebesar 161 atau masuk kategori tidak sehat.
Selain kedua kota asal Jawa Timur terdapat dua kota lainya yang memiliki indeks AQI poin dengan kategori tidak sehat. Adapun, kedua kota tersebut adalah Bandung, Jawa Barat dan Tangerang Selatan, Banten dengan indeks AQI poin masing-masing sebesar 158 dan 154.
Berikut lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia Selasa (29/4) :
1. Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan AQI poin 171 atau berada pada kategori tidak sehat.
2. Surabaya, Jawa Timur dengan AQI poin 161 atau berada pada kategori tidak sehat.
3. Bandung, Jawa Barat dengan AQI poin 158 atau berada pada kategori tidak sehat.
4. Tangerang Selatan, Banten dengan AQI poin 154 atau berada pada kategori tidak sehat.
5. Tangerang Kota, Banten dengan AQI poin 116 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Sementara kualitas udara terburuk di dunia ditempati oleh Lahore di Pakistan dengan AQI poin sebesar 186 atau masuk ke dalam kategori tidak sehat.
Kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia ditempati oleh Palangkaraya, Kalimantan Tengah dengan indeks AQI poin sebesar 56 atau berada pada kategori sedang. Sementara di tingkat global, kualitas udara terbersih ditempati oleh Melbourne di Australia dengan indeks AQI poin sebesar 11 atau masuk dalam kategori baik.
Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5 sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.
Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.
Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.
Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia