Kebakaran Lahan Mineral di Riau Capai 87,81 Hektare


Kebakaran lahan menghanguskan 87,81 hektare lahan mineral di delapan wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Riau pada Januari-April tahun ini.
"Penanganan kebakaran lahan yang masing-masing tersebar di Kabupaten Bengkalis, Siak, Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, Kampar, Pelalawan, Kota Dumai, dan Pekanbaru sampai saat ini masih terus dilakukan oleh tim petugas gabungan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (1/5).
Tim gabungan terdiri atas unsur teknis pemerintah daerah, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian RI (Polri), dan Manggala Agni dari Kementerian Kehutanan. BNPB memastikan tim gabungan ini terus memantau perkembangan titik panas atau hotspot sehingga tidak membesar dan membakar lahan lebih luas pada wilayah rawan lain di Provinsi Riau.
BNPB, yang merupakan koordinator desk kebakaran hutan dan lahan (Desk Karhutla), sebelumnya melaporkan dalam satu dekade terakhir (2014–2024), Provinsi Riau mengalami 374 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jumlah kejadian karhutla ini setara 41,75% dari total bencana, dan menempati urutan kedua setelah banjir.
Puncak kejadian karhutla di Riau terjadi pada 2023 dengan 176 kasus. Pada tahun 2024, jumlah karhutla turun drastis menjadi sepuluh kejadian kebakaran.
Untuk mempertahankan tren positif dalam menekan kasus karhutla selama musim kemarau tahun ini yang puncaknya diprediksi berlangsung bulan Juni-Juli, maka gubernur Provinsi Riau dan sejumlah bupati-wali kota sudah menetapkan status tanggap darurat karhutla.
Dalam rapat koordinasi kesiapsiagaan karhutla nasional di Pekanbaru, Riau, Selasa (29/4), Kepala BNPB Suharyanto menyatakan status tanggap darurat tersebut memungkinkan distribusi sumber daya tenaga, anggaran hingga teknis penanggulangan karhutla di Provinsi Riau bisa berjalan cepat dan optimal.
"Kesiapsiagaan menjadi tugas yang dilakukan secara bersama-sama demi meminimalkan risiko dari potensi bencana hidrometeorologi kering selama menghadapi musim kemarau tahun ini," kata dia.