Dua Anak Harimau Sumatera Lahir di Sanctuary Barumun

Hari Widowati
5 Mei 2025, 10:15
harimau, harimau Sumatera, bayi harimau
ANTARA/HO Kemenhut
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengumumkan kelahiran dua anak harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Sanctuary Harimau Sumatera Barumun, Sumatera Utara (Sumut).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengumumkan kelahiran dua anak harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Sanctuary Harimau Sumatera Barumun, Sumatera Utara (Sumut). Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memberi nama Nunuk untuk bayi harimau jantan dan Ninik untuk bayi harimau betina yang lahir pada 29 Januari 2025 itu.

"Proses penamaan ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga sebagai simbol harapan baru bagi konservasi harimau Sumatera di Indonesia. Kami berharap kehadiran Nunuk dan Ninik dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap pelestarian satwa liar," ujar Menhut Raja Juli Antoni dalam keterangan tertulis, Jumat (2/5).

Kedua anak harimau itu merupakan buah hati dari pasangan harimau Sumatera bernama Gadis dan Monang.

Raja Juli menyebut kelahiran individu baru satwa dilindungi itu menjadi bukti nyata keberhasilan program konservasi harimau Sumatera. Program konservasi terus digencarkan untuk menyelamatkan satwa endemik itu dari ancaman kepunahan.

Dalam pernyataan yang sama, Raja Juli juga menyampaikan hasil patroli pada 14-28 April 2025 di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Patroli itu menunjukkan adanya dugaan kuat keberadaan tiga individu baru badak Jawa (Rhinoceros sondaicus).

Temuan penting tersebut meliputi anakan badak Jawa, yang ditemukan jejak tapak berukuran 19-20 cm. Kemenhut memperkirakan anak badak Jawa itu berumur antara empat hingga enam bulan, menandai kelahiran baru yang menjadi harapan besar bagi populasi satwa terancam punah tersebut.

Pada 30 Maret 2025 pukul 19.13 WIB di lokasi berbeda, kamera jebak (camera trap) merekam penampakan induk badak bersama anak betina yang diperkirakan berusia sekitar dua tahun. Keberadaan pasangan itu menunjukkan keberlanjutan siklus hidup badak Jawa di habitatnya.

Pada 3 April 2025 pukul 00.18 WIB, kamera yang sama juga merekam individu jantan remaja berusia sekitar tiga tahun. Identifikasi lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan identitas individu tersebut.

Raja Juli mengatakan temuan ini menjadi sinyal positif bagi upaya konservasi badak Jawa yang terus digencarkan.

"Kami berharap keberadaan individu baru ini semakin memperkuat populasi badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Kita akan terus memantau dan memastikan perlindungan maksimal bagi mereka," ujar Raja Juli.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...