KLH Simulasi Ulang Second NDC, Disesuaikan dengan Target Ekonomi Tumbuh 8%


Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melakukan proses simulasi ulang target Second Nationally Determined Contribution (NDC). Simulasi ulang diperlukan untuk menyesuaikan dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang ingin dicapai Presiden Prabowo Subianto.
Second NDC adalah komitmen iklim yang ditetapkan suatu negara, dalam hal ini Indonesia, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Memang harus me-rerun simulasi yang kita buat karena ada perkembangan terkait dengan perencanaan pembangunan," kata Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH Ary Sudijanto ketika ditemui usai penandatanganan Mutual Recognition Agreement (MRA) antara KLH dan Gold Standard Foundation di Jakarta, Kamis (8/5).
Dia menargetkan dokumen iklim Indonesia yang kedua atau Second NDC akan rampung Juli 2025. Dokumen tersebut kemudian diserahkan kepada Sekretariat United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) sebelum Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 atau COP30 sendiri yang akan dimulai November tahun ini di Brazil.
Ary menjelaskan bahwa pihaknya sudah meminta masukan kepada kementerian/lembaga terkait mengenai simulasi ulang tersebut, untuk disesuaikan perhitungannya dengan target yang ingin dicapai oleh pemerintah.
Dia menyebut sejumlah sektor kemudian melakukan simulasi untuk penyesuaian termasuk sektor kelautan yang rencananya menjadi sektor baru yang masuk dalam Second NDC.
Sebelumnya, Indonesia sudah memiliki target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) yang tertuang di dalam Enhanced NDC. Target tersebut adalah pengurangan emisi 31,89 persen lewat upaya sendiri dan 43,20 persen dengan dukungan internasional yang diharapkan dapat dicapai pada 2030.