Kualitas Udara di Surabaya dan Jambi Jadi yang Terburuk di RI Pagi Ini


Kota Surabaya dan Kota Jambi mencatat kualitas udara terburuk di Indonesia, pada Selasa (27/5) pagi. Berdasarkan data yang dihimpun situs pemantau kualitas udara IQAir, kedua kota tersebut berada pada level merah atau tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Surabaya menempati peringkat pertama dengan indeks AQI poin sebesar 150 sedangkan Jambi berada di peringkat kedua dengan indeks AQI poin sebesar 145 atau keduanya masuk pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Berikut ini lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia, pada Selasa (27/5) :
1. Surabaya, Jawa Timur dengan AQI poin 150 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
2. Jambi, Jambi dengan AQI poin 145 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
3. Semarang, Jawa Tengah dengan AQI poin 95 atau berada pada kategori sedang.
4. Depok, Jawa Barat dengan AQI poin 77 atau berada pada kategori sedang.
5. Tangerang Selatan, Banten dengan AQI poin 77 atau berada pada kategori sedang.
Kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia ditempati oleh Palangkaraya, Kalimantan Tengah dengan indeks AQI poin sebesar 17 atau berada pada kategori baik.
Di tingkat global, kota dengan kualitas udara terbaik ditempati oleh Kyanosyark di Rusia dengan indeks AQI poin sebesar 13 atau masuk kategori baik. Adapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada pagi ini ditempati oleh Lahore di Pakistan dengan AQI poin sebesar 177 atau masuk ke dalam kategori tidak sehat.
Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5 sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.
Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika.
Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.
Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udara dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udara dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia