RUPTL PLN 2025-2034 Butuh 1,7 Juta Tenaga Kerja, 91% Green Jobs

Image title
4 Juni 2025, 14:32
ruptl, esdm, green jobs
ANTARA FOTO/Ampelsa/aww.
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan infrastruktur gardu induk dan tranmisi PT PLN (persero) di Desa Lam Puja, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (26/1/2022). Pemerintah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 kepada tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan salah satunya kepada PT PLN (persero) sebesar Rp5 triliun untuk pembangunan proyek infrastruktur ketenagalistrikan, berupa gardu induk, transmisi dan distribusi listrik desa serta pengembangan daerah wisata. ANTARA FO
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah menargetkan penciptaan lapangan pekerjaan lebih dari 1,7 juta tenaga kerja di sektor kelistrikan dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034. Jumlah tersebut terdiri dari 836.696 tenaga kerja di sektor pembangkitan dan 881.132 tenaga kerja di sektor transmisi, gardu induk, dan distribusi.

Dari jumlah tenaga kerja di sektor pembangkitan, 91% termasuk dalam kategori green jobs. Transisi menuju energi bersih tak hanya menuntut infrastruktur pembangkit, tetapi juga kemampuan manusia. Green jobs diyakini menjadi fondasi daya saing nasional, sekaligus pintu masuk bagi investasi hijau yang berkelanjutan.

Dalam data RUPTL, tenaga kerja terbesar akan diserap oleh PLTS (348 ribu), PLTA (129 ribu), dan PLTP (42 ribu). Ketiganya membutuhkan keahlian teknis baru yang belum banyak tersedia di pasar tenaga kerja Indonesia.

“Penyerapan (tenaga kerja) RUPTL ini kurang lebih sekitar 1,7 juta. Supaya Indonesia terang. Nah ini, kita bikin terang-benderang ini. 1,7 juta tenaga kerja yang mencakup kebutuhan industri, manufaktur, konstruksi, operasi dan pembinaan untuk pembangkit sebesar 836.696,” ujar Bahlil.

Target Bauran EBT

Rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) menargetkan bauran energi baru terbarukan sudah mencapai 34,3% pada 2034.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan angka tersebut di luar ekspektasi mereka. “Kami hitung betul-betul, Insya Allah nanti 2034 baurannya 34%. Di 2030 an nanti sudah mencapai lebih dari 21%,” kata Darmawan dalam paparannya di acara Diseminasi RUKN dan RUPTL 2025-2034, Senin (2/6).

Dalam paparannya disebutkan bahwa target ini 2,5 kali lipat lebih besar dibandingkan capaian bauran EBT 2024 yang mencapai 12%.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...