Kualitas Udara Surabaya Jadi yang Terburuk di Indonesia Pagi Ini
Kota Surabaya, Jawa Timur mencatatkan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Jumat (11/7) pagi. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 07.28 WIB, Kota Surabaya mencatat indeks AQI poin sebesar 181 atau berada pada kategori tidak sehat.
Berikut ini lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia, pada Jumat (11/7):
1. Kota Surabaya, Jawa Timur dengan AQI poin 181 atau berada pada kategori tidak sehat
2. DKI Jakarta dengan AQI poin 124 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif
3. Kota Bandung, Jawa Barat dengan AQI poin 107 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif
4. Kota Medan, Sumatera Utara dengan AQI poin 106 atau masuk kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif
5. Kota Depok, Jawa Barat dengan AQI poin 94 atau masuk kategori sedang
Kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia pada pagi ini adalah Kota Denpasar dengan AQI poin sebesar 47 atau berada dalam kategori baik.
Kota dengan kualitas udara terbaik dunia pada pagi ini ditempati oleh Kyiv, Ukraina dengan AQI poin 10 atau berada pada kategori baik. Adapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Santiago de Chile, Chile dengan indeks AQI poin 167 atau berada pada kategori tidak sehat.
Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5 sebesar 0-50. Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, dan kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150.
Berikutnya kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, kategori sangat tidak sehat sebesar 200-299, dan kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500. Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udara dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Kualitas udara masuk kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500. Secara umum, kualitas udara pada rentang tersebut dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia.
