Suhu Udara Bulan Juli Terasa Lebih Dingin, BMKG Sebut Faktor Penyebabnya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa wilayah di Indonesia dengan cuaca paling dingin pada awal Juli ini. Suhu minimum paling rendah tercatat di Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega di Nusa Tenggara Timur, mencapai sekitar 11 derajat Celsius pada 7 Juli lalu.
Menurut BMKG, suhu dingin ini lebih terasa di wilayah dataran tinggi dan wilayah selatan khatulistiwa, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Meskipun demikian, BMKG menyebut fenomena ini wajar dirasakan masyarakat Indonesia dan terjadi setiap musim kemarau. Periode ini terjadi pada bulan Juli hingga September.
Fenomena “Bediding” Menyelimuti Masyarakat
Istilah bediding berasal dari bahasa Jawa, digunakan untuk menunjukkan perubahan secara mencolok pada musim kemarau, yaitu suhu udara yang turun drastis pada malam dan pagi hari. Fenomena ini salah satunya tengah dirasakan masyarakat Malang Raya, dengan suhu saat malam hari mencapai 17 derajat Celsius.
Tutupan awan yang minim pada malam hari membuat radiasi panas permukaan bumi langsung terlepas ke atmosfer. Hal ini membuat suhu udara menurun tajam. Menurut Stasiun Klimatologi Malang, kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga Agustus mendatang, seperti dikutip dari Antara.
Penurunan suhu udara juga jelas dirasakan di daerah dataran tinggi, salah satunya di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur. Fenomena embun es atau “upas” sudah menutupi padang savana Tengger, Dusun Cemoro Lawang, Kabupaten Probolinggo, sejak Rabu (9/7).
Suhu yang mencapai 5 derajat Celsius mengubah embun menjadi es. Fenomena ini disebut lebih menarik perhatian wisatawan serta fotografer.
Cuaca Dingin Bukan Disebabkan Aphelion
Selain itu, BMKG menegaskan bahwa cuaca dingin ini bukan karena Aphelion, yaitu ketika Bumi berada di titik terjauhnya dari Matahari. Fenomena ini biasanya terjadi di awal Juli. Tiga faktor penyebab cuaca dingin terjadi akibat Indonesia mulai memasuki musim kemarau, langit cerah mempercepat pelepasan panas, serta hujan yang masih sering terjadi.
Angin timuran atau Monsoon Australia yang bersifat kering dan dingin mulai mendominasi, menunjukkan Indonesia mulai memasuki musim kemarau. Akan tetapi, hujan juga masih terjadi di beberapa wilayah, sehingga turut menambah rasa dingin karena membawa massa udara dingin dari awan ke permukaan. Hujan juga menghalangi sinar matahari.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi tanpa sumber valid, terutama yang viral di media sosial. Masyarakat disarankan untuk membagikan informasi yang sudah terverifikasi, agar tidak menimbulkan kepanikan. Masyarakat juga disarankan untuk mengecek kebenaran informasi melalui kanal-kanal resmi BMKG.
