Perubahan Iklim dan Polusi Mengancam Sumber Daya Uni Eropa
Badan Lingkungan Hidup Uni Eropa (EEA) menyebut perubahan iklim dan degradasi lingkungan merupakan ancaman langsung bagi sumber daya alam yang dibutuhkan Eropa untuk keamanan ekonominya. Lembaga tersebut menyatakan keanekaragaman hayati di Eropa menurun akibat produksi dan konsumsi yang tidak berkelanjutan, terutama dalam sistem pangan.
Akibat eksploitasi berlebihan sumber daya alam, polusi, dan spesies asing invasif, lebih dari 80% habitat yang dilindungi berada dalam kondisi buruk atau sangat buruk, kata laporan Badan Lingkungan Hidup Uni Eropa seperti dikutip Reuters. Sementara itu, sumber daya air juga mengalami tekanan yang sangat berat.
Eropa Mengalami Pemanasan Tercepat di Dunia
“Kerusakan lingkungan alam kita mengancam gaya hidup Eropa. Eropa sangat bergantung pada sumber daya alam untuk keamanan ekonomi, yang terancam langsung oleh perubahan iklim dan kerusakan lingkungan,” kata lembaga tersebut dalam laporan “Lingkungan Eropa 2025”, seperti dikutip Reuters, Senin (29/9).
Eropa adalah benua yang paling cepat mengalami pemanasan di dunia dan mengalami kekeringan yang semakin parah serta peristiwa cuaca ekstrem lainnya. Namun, negara-negara sedang berjuang dengan prioritas lain, termasuk daya saing industri, dan negosiasi mengenai target iklim UE telah memicu perpecahan antara negara-negara kaya dan miskin.
Negara-negara blok ekonomi tersebut pekan lalu mengonfirmasi mereka akan melewatkan batas waktu global untuk menetapkan target pengurangan emisi baru karena perpecahan di antara pemerintah UE mengenai rencana tersebut.
“Jendela waktu untuk tindakan yang berarti semakin sempit, dan konsekuensi penundaan semakin nyata. Kita mendekati titik kritis - tidak hanya dalam ekosistem, tetapi juga dalam sistem sosial dan ekonomi yang menjadi landasan masyarakat kita,” kata Direktur Eksekutif EEA, Leena Yla-Mononen.
Kondisi Lingkungan Eropa secara Keseluruhan Tidak Baik
Laporan yang diterbitkan setiap lima tahun sekali oleh EEA merupakan penilaian paling komprehensif tentang lingkungan, iklim, dan keberlanjutan di kawasan tersebut.
Meskipun ada kemajuan dalam bidang-bidang seperti pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan penggunaan energi terbarukan, laporan tersebut menemukan bahwa kondisi lingkungan Eropa secara keseluruhan “tidak baik”.
Pejabat UE mengatakan laporan ini merupakan pengingat yang tegas akan pentingnya mempertahankan dan memperkuat kebijakan dan ambisi hijau.
“Menunda atau menunda target iklim kita hanya akan meningkatkan biaya, memperdalam ketidaksetaraan, dan melemahkan ketahanan kita,” kata Teresa Ribera, Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa untuk Transisi yang Bersih, Adil, dan Kompetitif, seperti dikutip DW.com.
Ribera mengatakan melindungi alam adalah investasi dalam daya saing dan kesejahteraan masyarakat Eropa.
