Paus Leo XIV Soroti Pihak yang Mengejek Isu Pemanasan Global
Paus Leo XIV menegaskan komitmennya terhadap isu lingkungan dengan menyoroti pihak-pihak yang mengejek dan meremehkan peringatan tentang pemanasan global.
Dalam salah satu pernyataan terkuatnya sejauh ini mengenai lingkungan, ia menegaskan bahwa perubahan iklim bukan sekadar isu politik, melainkan persoalan moral dan iman yang mendesak. Pernyataan tersebut disampaikan saat Paus Leo memimpin perayaan 10 tahun ensiklik Laudato Si karya Paus Fransiskus, sebuah dokumen penting Gereja Katolik yang menempatkan kepedulian terhadap bumi sebagai kewajiban moral umat manusia.
Acara peringatan itu dihadiri sekitar 1.000 perwakilan kelompok lingkungan dan masyarakat adat dari berbagai negara di kawasan selatan Roma.
Dalam pidatonya, Paus Leo menegaskan perlunya tekanan lebih kuat dari masyarakat sipil agar pemerintah menetapkan standar ketat guna mengurangi kerusakan lingkungan yang sudah terjadi. Ia menyatakan harapannya agar konferensi iklim PBB mendatang dapat benar-benar mendengarkan jeritan Bumi dan jeritan kaum miskin yang paling terdampak oleh krisis iklim.
Tanpa menyebut nama, Paus Leo menyampaikan kritik hanya beberapa hari setelah Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, menyebut pemanasan global sebagai sebuah “tipuan” dalam pidatonya di Majelis Umum PBB. Trump selama ini dikenal sebagai penentang kebijakan iklim, termasuk upaya transisi menuju energi terbarukan seperti angin dan surya.
Mengutip ensiklik tindak lanjut Paus Fransiskus tahun 2023, Paus Leo mengingatkan bahwa sejumlah pemimpin dunia masih memilih untuk mengabaikan tanda-tanda nyata perubahan iklim, mengejek mereka yang berbicara tentang pemanasan global, bahkan menyalahkan kaum miskin atas dampak yang justru paling menimpa mereka.
“Kita tidak bisa mengasihi Tuhan yang tak kasat mata, sambil merendahkan ciptaan-Nya. Kita pun tidak bisa menyebut diri sebagai murid Kristus tanpa ikut peduli pada ciptaan dan pada semua yang rapuh serta terluka,” ujarnya dari atas panggung yang secara simbolis menampilkan bongkahan gletser mencair dari Greenland dan tanaman pakis tropis.
Selain mempertegas pesan moral, Paus Leo juga menegaskan langkah konkret Vatikan dalam menghadapi krisis iklim. Ia memberi restu pada rencana pembangunan ladang surya raksasa di utara Roma, yang ditargetkan mampu menjadikan Kota Vatikan sebagai negara pertama di dunia dengan status netral karbon.
