Belantara Foundation dan Conservation Allies Kerja Sama Konservasi Gajah Sumatra

Hari Widowati
13 Oktober 2025, 08:02
Belantara Foundation, gajah, konservasi
Dok. Belantara Foundation
Belantara Foundation dan Conservation Allies menandatangani piagam kerja sama untuk konservasi gajah sumatra di Lanskap Sugihan-Simpang Heran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Belantara Foundation dan Conservation Allies menandatangani piagam kerja sama untuk konservasi gajah sumatra, khususnya untuk program Living in Harmony di Lanskap Sugihan-Simpang Heran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan.

Penandatanganan kerja sama ini disaksikan oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko, dan Koordinator Regional Hutan dan Lahan Kering IUCN Asia, Satrio Wicaksono, di sela-sela IUCN World Conservation Congress 2025 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Sabtu (11/10).

Kesepakatan kerja sama ini dicapai setelah Belantara Foundation meyakinkan Conservation Allies bahwa gajah sumatra, terutama kelompok yang hidup di Lanskap Sugihan-Simpang Heran, perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya pelestariannya.

Selain menjadi salah satu dari sedikit kelompok gajah di Pulau Sumatra yang memiliki potensi untuk bertahan hidup secara jangka panjang, kelompok gajah di lanskap ini juga menghadapi tantangan yang sangat besar untuk kelangsungan hidupnya. Pasalnya, wilayah jelajah gajah sumatra tumpang-tindih dengan kawasan industri berbasis lahan dan pemukiman masyarakat.

Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna, mengatakan kerja sama ini digagas untuk menguatkan upaya konservasi gajah sumatra melalui program Living in Harmony. Program ini diinisiasi dan dijalankan oleh Belantara Foundation sejak sekitar tiga tahun lalu.

Living in Harmony bertujuan mendorong terciptanya koeksistensi antara masyarakat dengan gajah liar yang sama-sama hidup di ekosistem yang sama di Lanskap Sugihan-Simpang Heran, Kabupaten OKI, Sumatra Selatan.

Conservation Allies Siapkan Hibah dan Galang Dana untuk Konservasi Gajah Sumatra

“Penandatanganan kesepakatan kerja sama ini merupakan bentuk komitmen serius Conservation Allies untuk membantu Belantara Foundation melalui dana hibah serta penggalangan dana publik selama dua tahun di Amerika Serikat, dalam rangka membiayai sebagian program pelestarian gajah sumatra di Lanskap Sugihan-Simpang Heran, Kabupaten OKI, Sumatra Selatan," kata Dolly.

Dolly menambahkan, Lanskap Sugihan-Simpang Heran di Sumatera Selatan yang dihuni oleh 100-120 individu gajah liar bukan hanya penting bagi konservasi gajah sumatra. Lanskap ini juga krusial dalam pembangunan ekonomi nasional, serta penting bagi penghidupan masyarat desa yang berada di dalamnya. Karena itu, perlu satu pendekatan khusus yang inovatif untuk memastikan semua kepentingan terakomodasi.

“Berkaca pada kenyataan yang ada, diperlukan kolaborasi para pihak yang saling bersinergi dan saling mendukung, antara pihak pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, lembaga konservasi, masyarakat desa, serta media, agar hidup berdampingan secara harmonis antara manusia dengan gajah sumatra yang kita impikan bersama dapat terwujud," ujar Dolly.

Untuk mendukung upaya tersebut, Belantara Foundation bersama para mitra berfokus pada beberapa aspek, antara lain peningkatan kapasitas bagi tim mitigasi konflik manusia-gajah dan mendukung infrastruktur mitigasi konflik seperti menyediakan menara pemantauan. Mereka juga melakukan penyadartahuan dan edukasi bagi anak-anak usia dini, serta pengayaan pakan gajah dan menyediakan “artificial saltlicks” (tempat menggaram buatan) untuk memenuhi kebutuhan mineral yang menjadi nutrisi tambahan bagi gajah.

Gajah sumatra di Suaka Margasatwa Padang Sugihan
Gajah sumatra di Suaka Margasatwa Padang Sugihan (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/tom.)

President of Conservation Allies, Paul Salaman, mengatakan program konservasi gajah sumatra yang dijalankan Belantara Foundation di Lanskap Sugihan-Simpang Heran merupakan program yang sangat dibutuhkan pada era saat ini. Koeksistensi antara manusia dengan satwa liar sudah menjadi keniscayaan.

“Melalui kerja sama ini, kami berkomitmen kuat untuk membantu Belantara Foundation melalui hibah, penggalangan dana publik, serta peningkatan kapasitas yang dibutuhkan. Dana yang terkumpul akan dikelola secara transparan dan dialokasikan sepenuhnya untuk mendukung kegiatan di lapangan," kata Paul.

Conservation Allies yakin kerja sama ini akan memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi pelestarian biodiversitas di Indonesia. Kami mengajak masyarakat global untuk turut berpartisipasi dalam mendukung upaya ini dengan berdonasi melalui tautan https://conservationallies.org/appeals/achieve-coexistence-between-local-communities-and-wild-elephants/

Dirjen KSDAE Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko, menyambut baik dan mengapresiasi upaya Belantara Foundation dan Conservation Allies yang bermitra untuk mendukung upaya konservasi gajah sumatra. Khususnya, untuk mewujudkan koeksistensi di Lanskap Sugihan-Simpang Heran, Kabupaten OKI, Sumatra Selatan.

Satyawan mengatakan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, gajah sumatra termasuk ke dalam satwa liar dilindungi. Menurut IUCN Red List of Threatened Species, saat ini gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) berstatus critically endangered atau terancam punah.

“Inisiatif ini sangat bagus, kami berharap program ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam meminimalkan interaksi negatif manusia-gajah, dan dapat mengubahnya menjadi sebuah koeksistensi yang harmonis antara masyarakat dengan gajah sumatra di Lanskap Sugihan-Simpang Heran," kata Satyawan.

Partisipasi Belantara Foundation di IUCN WCC 2025

Belantara Foundation menghadiri IUCN World Conservation Congress 2025 di Abu Dhabi ADNEC Centre yang diselenggarakan pada 9 Oktober 2025 hingga 15 Oktober 2025. Belantara berpartisipasi pada kongres ini untuk mempromosikan pemulihan dan perlindungan hutan terdegrasi di Provinsi Riau, serta upaya konservasi biodiversitas terutama gajah sumatra di Provinsi Sumatra Selatan.

Belantara Foundation juga berharap bisa mengajak mitra-mitra global untuk turut mendukung dan berkontribusi dalam upaya pelestarian biodiversitas di Indonesia khususnya di Pulau Sumatra.

IUCN World Conservation Congress merupakan perhelatan akbar yang digelar setiap empat tahun yang menjadi ajang bagi komunitas global untuk bersatu, menetapkan prioritas, dan mendorong aksi nyata bagi konservasi alam serta pembangunan berkelanjutan. Kongres ini menjadi forum terbesar bagi ilmu pengetahuan, praktik, dan kebijakan konservasi.

Para ilmuwan, pakar kebijakan, pelaku usaha dan profesional dari berbagai negara berbagi pengalaman, inovasi, serta riset mereka di forum ini. IUCN WCC 2025 dihadiri oleh lebih dari 10.000 peserta termasuk delegasi dari sekitar 160 negara.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...