Dunia Tambah 582 GW Energi Terbarukan, Tapi Belum Cukup Penuhi Target PBB

Image title
15 Oktober 2025, 12:14
energi terbarukan, perubahan iklim
ANTARA FOTO/Fauzan/YU
Petugas melakukan perawatan panel surya di PLTS Terapung Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kapasitas energi terbarukan yang terpasang di seluruh dunia mencapai rekor tertinggi pada 2024. Namun, capaian tersebut masih belum cukup untuk memenuhi target ambisius Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam melipatgandakan kapasitas energi bersih global sebesar tiga kali lipat pada 2030.

Laporan terbaru yang dirilis oleh International Renewable Energy Agency (IRENA), Global Renewables Alliance, dan Presidensi COP30 Brasil, pada Selasa (15/10), mencatat dunia menambah 582 gigawatt (GW) energi terbarukan sepanjang 2024. Angka ini merupakan pertumbuhan tahunan sebesar 15,1%, tertinggi dalam sejarah.

Meski demikian, total kapasitas energi terbarukan global yang mencapai 4.443 GW masih jauh dari target 11.174 GW yang ingin dicapai enam tahun mendatang. Untuk bisa memenuhi target tersebut, dunia harus mampu menjaga pertumbuhan tahunan sebesar 16,6% pada periode 2025–2030.

Direktur Jenderal IRENA, Francesco La Camera, menegaskan target global itu masih mungkin dicapai meski tantangannya besar. “Kami mungkin bisa mencapai lebih dari 700 gigawatt, bahkan 750 gigawatt (penambahan kapasitas) pada 2025. Ini berarti kita mulai menutup kesenjangan,” ujar La Camera, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/10).

Beberapa Kebijakan Negara Maju Justru Menghambat Energi Terbarukan

Menurut laporan lembaga riset energi Ember, pada paruh pertama 2025, energi terbarukan untuk pertama kalinya menghasilkan listrik lebih banyak dibanding batu bara. Hal ini menunjukkan pergeseran besar dalam sistem energi global menuju sumber yang lebih bersih.

Namun, beberapa kebijakan nasional justru berpotensi memperlambat kemajuan. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, misalnya, tahun ini telah mengubah sistem kredit pajak untuk proyek tenaga surya dan angin. Perubahan kebijakan ini dapat menekan investasi baru di sektor energi terbarukan di AS. Meski begitu, La Camera tetap optimistis tren global tak akan berhenti.

“Transisi ini tidak bisa dihentikan. Pasar energi terbarukan telah membuat pilihannya ini adalah cara termurah untuk menghasilkan listrik,” katanya. 

Laporan itu juga menekankan, untuk mencapai target 2030, pemerintah di seluruh dunia perlu memperkuat dukungan kebijakan terhadap energi terbarukan, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, serta memperbaiki rantai pasok dan infrastruktur, termasuk jaringan listrik.

Sementara itu, laporan terpisah yang dirilis oleh 160 peneliti internasional bertajuk Global Tipping Points memperingatkan bahwa pemanasan global kini bergerak lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Dunia  sedang mendekati ambang batas perubahan iklim yang berbahaya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nuzulia Nur Rahmah

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...