Dukung Energi Bersih, Pertamina Bakal Pasang PLTS Atap di 7 Ribu SPBU
Pertamina akan memasang pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS Atap untuk 63 stasiun pengisian bahan bakar umumnya (SPBU). Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan langkah ini merupakan upaya untuk menggenjot bauran energi.
Targetnya, sebanyak 7 ribu SPBU Pertamina di seluruh Indonesia akan memakai pembangkit tersebut. Namun, ia tak menyebut kapan angka itu akan terealisasi.
Dari hasil identifikasi perusahaan, kebutuhan listriknya dari hulu hingga hilir mencapai 1,5 gigawatt (GW). Apabila ingin mendukung target bauran energi pemerintah sebesar 23% di 2025, Pertamina harus memperluas pembangunan PLTS Atapnya. “Kami bisa bangun di semua kilang minyak,” ujar Nicke dalam acara Peresmian PLTS Rooftop 63 SPBU, Jumat (18/12).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berharap agar pemasangan PLTS Atap tersebut dapat ditingkatkan kembali. Dengan begitu, di 2021 dapat mencapai 640 SPBU dan dapat diperluas lagi di internal Pertamina.
Apalagi konsumsi Pertamina cukup besar. “Tentu saja kalu bisa dikonversi dari energi fosil ke terbarukan dapat memberi kontribusi lebih besar, terutama untuk pengurangan emisi karbon,” ujarnya.
Arifin juga mendorong badan usaha milik negara atau BUMN lainnya untuk mengikuti langkah Pertamina. Tujuannya, untuk mencapai target bauran energi bersih di 2025.
Kapasitas PLTS Atap di 63 SPBU
Pembangunan dan pengoperasian PLTS di SPBU Pertamina melibatkan PT Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai subholding Power & New Renewable Energy dan PT Pertamina Retail yang merupakan bagian dari subholding Commercial and Trading (C&T). Kedua perusahaan bekerja sama dengan PT LEN Industri sebagai bagian dalam program sinergi BUMN
Pembangunan PLTS dilakukan di 63 SPBU COCO (corporate owner, corporate operate) Pertamina yang tersebar di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Total 1.100 sistem panel surya atau photovoltaics yang ditempatkan di setiap atap SPBU tersebut. Kapasitas terpasangnya sebesar 385 kilowatt peak (kWp).
Di sisi hulu, Pertamina juga mengembangkan energi baru terbarukan atau EBT melalui pemanfaatan panas bumi. Total kapasitas terpasangnya saat ini mencapai 1.877 megawatt (MW). Sebanyak 672 megawatt dikelola PT Pertamina Geotherman Energy. Lalu, 1.205 megawatt dikelola secara kemitraan dengan beberapa perusahaan.
Perusahaan juga memiliki portofolio proyek energi bersih yang telah beroperasi, seperti pemasangan PLTS di beberapa kilang. Ada pula proyek pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) yang berasal dari pengolahan limbah kelapa sawit. Kapasitasnya sebesar 2,4 megawatt dan bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group.