10 Organisasi Deklarasikan Gerakan Nol Emisi Karbon pada 2050
Sebanyak 10 organisasi pendukung pengembangan energi terbarukan mendeklarasikan Gerakan Indonesia Net Zero Emisi Karbon pada 2050. Seluruhnya mendesak pemerintah menjalankan aksi konkret untuk melakukan transisi energi secara hati-hati demi kemaslahatan lingkungan dan keberlanjutan bumi di tengah perubahan iklim.
Deklarasi ini dilakukan bersamaan dengan acara penutupan Indonesia EBTKE Conex ke 10 pada 26 November 2021, dan sejalan dengan temanya yakni, Skenario Transisi Energi Menuju Emisi Nol Bersih atau Energy Transition Scenario Toward Net Zero Emission.
Dalam deklarasi tersebut, kesepuluh organisasi menyerukan kepada semua pemangku kepentingan di bidang sosial-ekonomi agar bersungguh-sungguh dalam melaksanakan upaya transisi dari pemakaian energi konvensional menuju pemanfaatan energi bersih dan terbarukan.
"Serta upaya melaksanakan efisiensi dan konservasi energi dalam rangka mencapai sasaran tersebut diatas. Selain itu, melaksanakan pembangunan rendah karbon yang berkelanjutan," Ujar Fabby Tumiwa, mewakili Asosiasi Energi Surya Indonesia yang menjadi salah satu dari 10 organisasi, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (27/11).
Para peserta deklarasi juga meminta pemerintah dan seluruh komponen bangsa di seluruh Tanah Air untuk bersama-sama melakukan tindakan yang nyata dan diperlukan, guna mengamankan dan menyelamatkan masa depan bangsa dari ancaman dampak perubahan iklim global.
Hal itu dapat dilakukan melalui berbagai aksi mitigasi dan adaptasi nyata dalam rangka mencapai target Indonesia Net-Zero Emisi Karbon pada 2050.
Terakhir, para pendukung deklarasi ini menyatakan, akan berusaha untuk berkontribusi maksimal dalam kapasitas terbaik masing-masing, serta berusaha mendorong dan mengawal pencapaian sasaran-sasaran nasional tersebut.
"Deklarasi ini memberikan semangat pada berbagai organisasi dan sekaligus mengajak masyarakat untuk saling mendukung dalam upaya mencapai net zero emisi pada tahun 2050," ujarnya.
Menurut dia, deklarasi ini didasari oleh keprihatinan terhadap ancaman yang disebabkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim yang semakin nyata dihadapan masyarakat dunia. Hal ini sesuai dengan temuan- temuan para ahli iklim dunia yang menjadi pusat perhatian para pemimpin dunia saat ini.
Kesepuluh organisasi merupakan pendukung pengembangan energi terbarukan dan energi efisien yang berhubungan dengan infrastruktur, konstruksi, serta perancangan. Di dalamnya terdapat para ahli teknis, profesional, dan masyarakat sipil di bidang energi.
Organisasi tersebut antara lain, Asosiasi Energi Surya Indonesia, Green Building Council Indonesia, Ikatan Ahli Bangunan Hijau Indonesia, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia, Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia, Ikatan Arsitek Indonesia, Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia, Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia, Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia, dan Profesi Life Cycle Assessment dan Sustainability Indonesia.