Sebanyak 5,28 GW Pembangkit EBT Memasuki Tahap Pengadaan-Eksplorasi

Image title
8 Januari 2022, 07:00
EBT, ruptl, pembangkit listrik, listrik
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/aww.
Warga menunggangi kuda saat melintas di area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (9/7/2020). Kementerian ESDM mencatat bauran energi baru dan terbarukan (EBT) telah mencapai 15 persen dari target sebesar 23 persen pada 2025.

Kementerian ESDM mencatat kapasitas pembangkit listrik energi terbarukan yang masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030 dan telah mulai ke tahap pengadaan hingga eksplorasi  mencapai 5.279 megawatt (MW).

Sebagai informasi, dalam RUPTL  2021-2030, terdapat tambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 40,6 GW. Porsi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) ditetapkan sebesar 20,9 GW atau 51,6%.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, mengatakan dari total rencana tambahan sebesar 20,9 GW terdapat 5.279 MW atau 25,2% yang telah mulai berjalan.

 Proses yang sudah berjalan itu meliputi pengadaan, eksplorasi, perjanjian jual-beli listrik atau power purchase agreement (PPA), konstruksi hingga yang sudah beroperasi. Sementara sebanyak 74,8% atau 15.644 MW masih dalam tahap perencanaan.

"Pada tahun 2022 diproyeksikan akan terdapat tambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 647,78 MW," kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (7/1).

Untuk diketahui, Kementerian ESDM menyampaikan terdapat 21 proyek energi terbarukan berkapasitas 1,2 gigawatt (GW) yang bakal ditawarkan ke investor pada 2021-2022.

Dalam RUPTL terdapat tambahan kapasitas pembangkit listrik mencapai 40,6 GW. Dengan porsi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) ditetapkan 51,6% dan fosil 48,4%.

 Beberapa proyek tersebut rinciannya yakni Pembagkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kumbih-3 berkapasitas 45 megawatt (MW), PLTA Bakaru-II 140 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Hululais 1 dan 2 110 MW.

Kemudian, Pembangkit hydro Sumatera tersebar 200 MW, PLTP Tulehu 1 dan 2 20 MW, PLTP Songa Wayua 2x5 MW dan PLTP Atadei 2x5 MW, PLT Biomassa Halmahera 10 MW.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...