Grab dan PLN Gandeng Dua Perusahaan Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik
Empat perusahaan, PT Smoot Motor Indonesia, PT Swap Energi Indonesia, Grab Indonesia, dan PLN berkolaborasi dalam meningkatkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), dalam hal ini sepeda motor listrik.
Dalam hal ini Smoot akan menyediakan motor listrik untuk armada Grab. Sedangkan Swap Energi menyiapkan 400 titik SWAP poin sebagai stasiun penukaran baterai melalui jaringan Alfamidi, Alfamart, Shell, dan Circle-K untuk area Jabodetabek serta Bali.
Hal ini untuk mengurangi emisi sekaligus upaya untuk mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak dari luar negeri. Adapun pada tahun 2019, Grab telah merilis 8.500 kendaraan listik untuk para mitra dalam bentuk mobil maupun sepeda motor.
President Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibarata meyampaikan gagasan tersebut merupakan sebuah inisiatif yang mendukung teknologi transportasi di masa depan.
"Ini penting karena teknologi hijau itu keniscayaan. Kami dari tahun 2019 sudah merilis kendaraan ramah lingkungan ke 8.500 kendaraan untuk para mitra. Yang dipakai untuk anterin makanan, grab car dari bandara juga ada," ujarnya dalam Talkshow Ride to The Future di Senayan Park, Jakarta, Senin (21/3).
Founder dan CEO PT Smoot Motor Indonesia dan SWAP Energi Indonesia, Irwan Tjahaja mengatakan bahwa dengan beralih ke ekosistem SWAP yang ramah lingkungan serta terintegrasi dengan aplikasi pintar, driver Grab dapat mencari SWAP Poin terdekat.
"Sehingga dapat melakukan pengiriman lebih jauh tanpa perlu khawatir kehabisan baterai serta dapat menghemat biaya transportasi sehari-hari," ujarnya.
Sementara itu, Executive Vice President Pemasaraan dan Pengembangan Produk PLN, Hikmat Drajat mengatakan bahwa pihaknya akan selalu hadir di dalam pengembangan maupun infratruktur kendaraan listrik baterai.
Hikmat menyebut, keterbatasan energi di masa depan menjadi salah satu sebab mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai. Nantinya, kendaraan ini akan memakai sumber daya domistik dan tak tergantung pada energi impor.
"Kita harus memanfaatkan energi di dalam negeri yaitu energi bebasis domestik. Listrik adalah energi berbasis domestik dan diproduksi di dalam negeri. Kehadrian dari PLN untuk mempermudah penyediaan listrik untuk motor dan kendaraan listrik lainnya," ujarnya.
PLN sebagai penyedia layanan listik negeri juga memiliki tugas untuk menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listik Umum (SPKLU) di sejumlah kota. Menurutnya, jumlah SPKLU akan disesuaikan dengan rasio atau jumlah kendaraan listirk yang ada di masyarakat.
"SPKLU akan disediakan dengan rasio jumlah jumlah motor (kendaraan listik). Kami juga sudah menyiapkan SPKLU ultra fast charging untuk mobil dalam aktivitas Presidensi G20,” tukasnya.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM mencatat ada 267 unit SPKLU danCharging Stationhingga akhir 2021. Jika dilihat dari wilayahnya, mayoritas atau 101 unit berada di DKI Jakarta.
Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, Danto Restyawan, menyebut hingga saat ini, ada 16.060 unit kendaraan listrik yang telah mengaspal di Indonesia yang terdiri dari roda dua, mobil penumpang dan mobil barang.
"Upaya memperbanyak kendaraan listik dimaksudkan untuk membangun iklim kendaraan listik di tahun 2030, sekaligus menjadi upaya untuk mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak dari luar negeri," ujarnya.