Terminal Merak - Bakauheni Pasang PLTS Atap Demi Turunkan Emisi Karbon

Happy Fajrian
14 Juli 2022, 12:14
PLTS atap, plts, pelabuhan merak, pelabuhan bakauheni, emisi karbon
PT Surya Energi Indonesia
PLTS atap terpasang pada terminal penumpang eksekutif Sosoro di pelabuhan Merak yang bertujuan untuk menurunkan emisi karbon.

Terminal penumpang eksekutif Sosoro di pelabuhan Merak dan Anjungan Agung di pelabuhan Bakauheni telah memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap. Pemasangan pembangkit listrik energi terbarukan ini bertujuan untuk menurunkan emisi karbon dari operasional kedua terminal penumpang itu.

Indonesia Ferry Properti (IFRPO) sebagai pengelola kedua terminal tersebut mengkategorisasikan pengelolaan berbasis lingkungan ini sebagai bentuk penggunaan energi baru terbarukan (EBT) sebagai wujud peduli lingkungan.

Instalasi ini merupakan kerja sama IFPRO dengan PT Surya Energi Indotama (SEI) yang merupakan anak usaha dari PT Len Industri (Persero) yang bergerak sebagai developer penyedia tenaga surya melalui panel surya.

“Kerja sama pemanfaatan PLTS antara IFPRO dan SEI adalah wujud sinergi dan kolaborasi antara dua anak perusahaan BUMN,” kata Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis SEI, I Made Sandika, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/7).

Dia menambahkan bahwa kolaborasi ini juga menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung bisnis berbasis lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan/Environmental Social Governance (ESG).

”Semoga kerja sama ini membawa dampak positif dalam mendukung upaya pemerintah mencapai komitmen net zero emission pada tahun 2060 mendatang,” tambahnya.

PLTS atap yang terpasang di Terminal Eksekutif IFPRO menggunakan sistem PLTS On Grid. Pada sistem ini, PLTS tetap terhubung dengan jaringan listrik PLN. Energi yang dihasilkan dari panel surya akan diubah oleh inverter dari arus listrik searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) yang dapat dimanfaatkan langsung untuk kebutuhan listrik.

Adapun kapasitas panel yang terpasang adalah sebesar 324 kilowatt peak (kWp) di Terminal Eksekutif Sosoro Merak, dan 189 KWp di Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheuni.

Kerja sama antara IFPRO dan SEI ini memiliki skema Bangun Guna Serah atau Build Operate Transfer (BOT). Dengan skema ini, SEI akan membangun dan membiayai instalasi solar panel seutuhnya dan berhak digunakan IFPRO selama masa kontrak pemakaian 20 tahun.

Setelah 20 tahun, solar panel ini akan diserah terimakan sebagai aset IFPRO. Dengan begini, IFPRO tidak mengeluarkan biaya investasi instalasi solar panel sama sekali (zero capex). Sebaliknya, IFPRO dapat menghemat biaya beban listrik dengan nilai efisiensi tertentu yang telah disepakati.

Ferry Sanders selaku Direktur Utama IFPRO menyatakan bahwa program ini akan memberikan banyak manfaat, baik dalam aspek finansial operasional maupun lingkungan.

“Selain penghematan secara finansial dan ekonomi pada biaya opersional dan tidak memerlukan biaya investasi, IFPRO juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan berupa pengurangan emisi karena telah beralih kepada sumber energi yang berbasis energi terbarukan,” ujar Ferry.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...