ESDM: Kualitas Bensin RI Mampu Akomodir Campuran Bioetanol hingga E10

Muhamad Fajar Riyandanu
22 Februari 2023, 18:25
bioetanol, bensin, bbm, bbn
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.
Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (3/1/2023).

Kementerian ESDM menyatakan bahwa spesifikasi bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline atau bensin yang diproduksi dalam negeri saat ini mampu mengakomodasi campuran bioetanol hingga 10% atau E10.

Penggunaan bioetanol pada campuran yang lebih tinggi secara teknis juga disebut tak berdampak negatif pada industri otomatif karena mesin kendaraan sudah mengadopsi teknologi flexi-engine yang dapat menggunakan campuran dua bahan bakar yang berbeda.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, mengatakan pencampuran bioetanol dengan BBM bensin dapat meningkatkan kualitas bahan bakar, seperti meningkatkan angka oktan dan menurunkan kadar senyawa berbahaya pada bahan bakar.

"Saat ini, spesifikasi bahan bakar jenis bensin di Indonesia sudah mengakomodasi campuran bioethanol. Campuran 10% bioetanol kepada Pertamax sudah memungkinkan," kata Dadan lewat pesan singkat pada Rabu (22/2).

Dalam peta jalan Kementerian ESDM, pengembangan BBN Bioetanol ditargetkan hingga E20. Jika target ini tercapai, kata Dadan, maka akan ada peningkatan signifikan pada ekonomi sirkular dan lingkungan, serta meningkatkan bauran energi terbarukan.

Bahan bakar nabati bioetanol merupakan salah satu jenis energi terbarukan di Indonesia. Bioetanol dapat diproduksi dari bahan baku tanaman palawija seperti tebu, jagung, singkong hingga shorgum. "Bioetanol dapat meningkatkan kemandirian energi negara dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil," ujar Dadan.

Namun, ada beberapa tantangan dalam pengembangan bioetanol di Indonesia, seperti masalah ketersediaan dan keberlanjutan bahan baku. Hal ini tergambar dari kapasitas produksi bioetanol saat ini hanya sekitar 40.000 kilo liter (KL) atau sekira 0,1% dari total konsumsi bensin nasional.

"Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari pihak swasta dan masyarakat dalam pengembangan industri bioetanol nasional," kata Dadan.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...