Pakai Energi Hijau, Sektor Industri Berhasil Efisiensi Hingga Rp 9,8 T

Nadya Zahira
10 Agustus 2023, 17:36
industri hijau, energi hijau, ebt, industri hijau
Xurya
Ilustrasi penggunaan sumber energi bersih PLTS atap pada sebuah pabrik.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa sektor industri berhasil melakukan efisiensi yang sangat besar melalui penggunaan energi hijau. Pemerintah berupaya memacu pembangunan industri hijau untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

Pembina Industri Ahli Madya di Pusat Industri Hijau, Kepala Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Kemenperin Astika Andhini mengatakan dalam penggunaan energi hijau tersebut sektor industri berhasil menghemat biaya energi hingga Rp 9,8 triliun.

“Program industri hijau kita mendapatkan potensi energi saving sebesar sekitar 30.921 Terra Joule (TJ) atau setara dengan 9,8 triliun untuk program di tahun 2022,” ujar Astika dalam seminar IESR bertajuk 'Bridging Cross-Sectoral Gap In Pursuing More Ambitious Climate Target in Indonesia', Kamis (10/8).

Kemudian, Astika menyebutkan dengan penggunaan energi baru terbarukan (EBT), sektor industri juga berhasil menurunkan emisi karbon dan gas rumah kaca kurang lebih 7.558 juta ton CO2e. “Ini diluar tidak semuanya industri yang ikut dalam penghargaan industri hijau, termasuk dalam sektor NDC,” kata dia

Tak hanya itu itu, dia menyebutkan sektor industri juga berhasil menghemat penggunaan air hingga sebesar 8.335 juta meter kubik atau setara dengan Rp 20 triliun.

Dia mengatakan, pencapaian tersebut memperkuat komitmen industri untuk memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan dalam jangka panjang. Apalagi, masih ada potensi transisi energi hingga 316.519 TJ di sektor industri.

Di sisi lain, Astika menyebutkan, dalam data aplikasi sertifikasi industri hijau 2022 yang dimiliki oleh Kementerian Perindustrian dinyatakan bahwa penerapan energi hijau juga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 37%.

Selain itu, dia juga menyebutkan terdapat kenaikan Overall Equiptment Effectiveness atau OEE sebesar 10%. Lalu adanya efisiensi material sebesar 13%, kemudian berhasil mengefisiensikan air sebesar 21%, hingga berhasil mengefesiensikan energi sebesar 28%.

Saat ini Kemenperin mengakselerasi ekonomi berbasis industri hijau melalui efisiensi sumber daya alam dan circular economy, EBT seperti biofuel, biomass dan refuse derived fuel (RDF) atau bahan bakar yang dihasilkan dari berbagai jenis limbah seperti limbah padat perkotaan, limbah industri atau limbah komersial.

Selanjutnya, Kemenperin juga mempercepat industrialisasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) yang hemat energi dan ramah lingkungan, teknologi penyerapan karbon, pengembangan industri berbasis clean energy termasuk pembangunan kawasan industri hijau terbesar di dunia.

“Tak hanya itu kami dari Kemenperin juga memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang lokasinya ada di Kalimantan Utara, sertifikasi industri hijau, dan penghargaan industri hijau,” kata dia.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...