Eksekusi Pensiun Dini PLTU Cirebon Diumumkan di COP28, Dana Rp 4,7 T

Nadya Zahira
10 November 2023, 14:55
Ilustrasi PLTU
123rf.com/Jeeraphun Juntree
Ilustrasi PLTU

Pemerintah akan mengumumkan eksekusi pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon-1 pada KTT Perubahan Iklim PBB COP28 di Dubai pada November 2023. Ini merupakan pensiun dini PLTU pertama yang dieksekusi pemerintah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, mengatakan PLTU Cirebon dipilih untuk pensiun dini tahap pertama karena paling memungkinkan. Dana pensiun dini tersebut berasal dari Asian Development Bank (ADB) yang dialirkan melalui skema kerja sama transisi yang adil (Just Energy Transition Partnership/JETP). 

Sebagai informasi, PLTU Cirebon-1 sudah mendapatkan komitmen dari ADB untuk merealisasikan percepatan pengoperasian PLTU.

Arifin mengatakan, pemerintah sudah mempersiapkan rencana pensiun dini PLTU lainnya dengan total kapasitas 4,8 gigawatt (GW) hingga 2023. Namun pendanaan yang sudah dulu ada yaitu melalui skema JETP.

"Semuanya sudah disiapkan, cuma kan masalah pendanaan itu gak gampang," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (10/11).

Sementara itu , Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, mengatakan bahwa pensiun dini PLTU akan resmi diumumkan pada KTT Perubahan Iklim PBB COP28 di Dubai pada akhir November 2023.

"PLTU Cirebon satu yang lagi dikerjakan (kajiannya), mudah-mudahan bisa diumumkan," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (10/11).

Butuh Rp 4,7 Triliun

Pada November 2023, Sekretariat JETP merilis dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) yang berisi rencana pelaksanaan proyek JETP di Indonesia. Salah satunya terkait skenario pensiun PLTU batu bara.

Dokumen itu mencatat ada 2 PLTU yang diprioritaskan untuk pensiun dini, yakni PLTU Pelabuhan Ratu dan PLTU Cirebon-1. 

PLTU Cirebon-1 memiliki kapasitas 660 MW dengan batas usia operasional alami sampai 2045. Namun untuk mendorong percepatan target net-zero emission sektor energi, Sekretariat JETP memproyeksikan PLTU Cirebon bisa pensiun dini pada 2037.

Dana pensiun dini PLTU Cirebon mencapai US$ 300 juta atau Rp 4,7 triliun.

Sementara PLTU Pelabuhan Ratu memiliki kapasitas 969 megawatt (MW) dengan batas usia operasional alami sampai 2042. PLTU ini juga ditargetkan pensun dini pada 2037 dan membutuhkan dana US$ 870 juta.

Dengan demikian, pensiun dini dua PLTU tersebut diestimasikan membutuhkan dana US$1,17 miliar atau sekitar Rp18,3 triliun.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...