Alasan ESDM Target Bauran EBT Tak Tercapai: Ada Proyek PLTU Raksasa

Tia Dwitiani Komalasari
18 Januari 2024, 12:51
PLTS Terapung Cirata
Chandra Asri
Button AI Summarize

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap alasan target bauran energi baru terbarukan (EBT) 2023 gagal tercapai. Bauran EBT hanya mencapai 13,1% pada 2023, di bawah target sebesar 17,8%.

Plt Direktur Jenderal EBT dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Jisman Parada Hutajulu, mengatakan kapasitas pembangkit listrik EBT sebenarnya trus naik setiap tahunnya.  Kapasitas pembangkit listrik EBT mencapai 13.155 MW pada 2023, naik dari tahun sebelumnya sebesar 12.616 MW. 

Namun, Jisman mengatakan, target bauran EBT tidak dilihat berdasarkan kapasitasnya, namun persentase dibandingkan energi konvensional. Penambahan operasi pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang masif menyebabkan persentasi bauran EBT tidak tumbuh signifikan, meskipun kapasitasnya terus bertambah

"Seperti tahun ini ada pembangkit besar raksasa, ada 4 GW PLTU ada yang masuk," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/1).

Dia mengatakan, pembangunan 1 GW pembangkit bahan bakar fosil setara dengan 4 GW pembangkit EBT. Pasalnya, pembangkit EBT seperti PLTS dan PLTB hanya beroperasi rata-rata 4-5 jam sehari.

"Jadi setiap kita mengoperasikan 1 GW PLTU, itu harus bangun 4 GW PLTS atau PLTB agar persentasenya masih sama," kata dia.

Di sisi lain, Jisman mengatakan, pembangunan PLTU diperlukan untuk mengejar target penyediaan listrik 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah Jokowi. "Untuk mengejar program 35.000 MW itu kan paling banyak dari PLTU," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...