Akan Dibangun RI, Pembangkit Nuklir Justru Ditutup di 7 Negara Ini

Rena Laila Wuri
3 Februari 2024, 06:00
Aktivis Greenpeace menggelar aksi damai kreatif di depan gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Aksi sebagai bagian dari Peringatan 9 Tahun Bencana Fukushima tersebut untuk mengingatkan masyarakat juga pemangku kepentingan akan bencana yang disebabkan ol
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/ama.
Aktivis Greenpeace menggelar aksi damai kreatif di depan gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Aksi sebagai bagian dari Peringatan 9 Tahun Bencana Fukushima tersebut untuk mengingatkan masyarakat juga pemangku kepentingan akan bencana yang disebabkan oleh penggunaan energi nuklir dalam skala besar yang telah memberikan dampak negatif secara signifikan khususnya terhadap manusia dan lingkungan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah Indonesia berencana untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dan telah membentuk tim percepatan pembangunan PLTN. Di sisi lain, sejumlah negara eropa justru mulai meninggalkan pembangkit listrik nuklir.

Misalnya saja Jerman yang sudah menghentikan produksi listrik dari pemangkit nuklir sejak April 2023. Kebijakan tersebut mempertimbangkan faktor keamanan dan menghindari peningkatan limbah radioaktif.

“Risiko tenaga nuklir pada akhirnya tidak dapat dikendalikan. Tidak ada asuransi di dunia yang menanggung potensi kerusakan besar akibat kecelakaan nuklir,” kata juru bicara Kementerian Federal untuk Lingkungan Hidup, Konservasi Alam, Keselamatan Nuklir, dan Perlindungan Konsumen di Jerman, dikutip dari CNBC, Jumat (2/2).

Sementara itu di Indonesia,  rencana pembangunan PLTN ada di dalam pembaruan Peraturan Pemerintah (RPP) Kebijakan Energi Nasional (KEN). Revisi RPP KEN tersebut menyatakan nuklir setara dengan energi baru dan terbarukan lainnya.

"Jadi tidak lagi ada kata-kata bahwa nuklir menjadi pilihan yang terakhir dalam EBT,” demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto dikutip Rabu (17/1).

 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyusun draf Badan Pelaksana Program Energi Nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah ditunjuk sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan PLTN.

Berikut negara-negara yang mulai meninggalkan era energi nuklir yang dirangkum Katadata:

1. Italia

Italia menutup semua pembangkit listriknya pada 1990, setelah referendum tahun 1987.

2. Portugal

Tidak ada produksi energi nuklir di Portugal. Namun Portugal memiliki satu reaktor riset,yang sudah tanpa bahan bakar nuklir sejak awal 2019 dan akan dinonaktifkan.

3. Jerman

Jerman mengakhiri era nuklirnya lebih awal pada April 2023. Jerman resmi menutup tiga PLTN yakni Emsland, Isar 2, dan Neckarwestheim.

4. Belgia

Belgia berencana menutup tujuh reaktor terakhirnya pada 2025. Namun baru-baru ini memperpanjang masa pakai dua reaktor terbarunya selama satu dekade. Alasannya untuk keamanan energi di Belgia.

5. Spanyol

Pemerintah Spanyol berencana menutup pembangkit-pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di negaranya pada 2035. Spanyol memiliki tujuh reaktor nuklir yang menghasilkan sekitar seperlima listriknya.

6. Swiss

Swiss merencanakan penghentian penggunaan nuklir pada 2030. Swiss memiliki empat reaktor nuklir yang nantinya akan dihentikan secara bertahap.

7. Austria 

Austria tidak pernah menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya yang telah selesai dibangun. Pada 1960-an, pemerintah Austria memulai program energi nuklir dan 9 Juli 1997 menyatakan sebagai negara anti-nuklir.

Reporter: Rena Laila Wuri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...