Australia Berambisi Kuasai Pasokan Litium Dunia untuk Baterai Listrik

Rena Laila Wuri
18 Maret 2024, 15:02
Ilustrasi baterai lithium-ion
123RF.com/malp
Ilustrasi baterai lithium-ion
Button AI Summarize

Perusahaan tambang asal Australia, Mineral Resources Limited (MinRes), akan mengembangkan pusat pemrosesan litium di wilayah Goldfields di Australia Barat dengan nilai transaksi A$ 15 Juta atau setara dengan Rp 154 miliar (kurs Rp 10.309/A$). Proyek ini dilakukan setelah MinRes mengakuisisi pabrik konsentrator nikel Danau Johnston dan hak penambangan dari Poseidon Nickel.

Dari total transaksi, MinRes membayar A$1 juta pada pelaksanaan perjanjian akuisisi kepada Poseidon Nickel. Kemudian  A$6.5 juta pada penyelesaian kesepakatan dan A$7.5 juta.

Kabar ini disampaikan pendiri MinRes, Chris Ellison, Senin (18/3). Dia telah menyuarakan tentang rencananya untuk memproses bijih litium yang ditambang secara terpusat di wilayah tersebut dari pihak ketiga maupun penambang yang memiliki saham.

Akuisisi ini terjadi pada saat pemerintah Australia sedang mempertimbangkan kredit pajak untuk perusahaan yang membangun fasilitas pemrosesan untuk meningkatkan nilai mineral energi hijau, seperti nikel dan litium.

Ellison berambisi Australia akan menjadi pemasok setengah bahan baku baterai di dunia. Langkah tersebut merupakan rencananya untuk mendominasi sektor litium. Dimana dirinya sudah memiliki tiga tambang.

"Kami bermaksud untuk membawa keahlian kami dalam produksi spodumene. Danau Johnston memiliki potensi paling prospektif di dunia untuk litium," kata Ellison dikutip dari Reuters, Senin (18/3).

MinRes akan mengubah pabrik nikel yang ada untuk dapat memproses litium menjadi konsentrat spodumen. Namun, Minres belum mengungkapkan biaya modal proyek tersebut.

Spodumen adalah mineral piroksen yang terdiri dari litium aluminium inosilikat. Selain itu, sumber litium yang penting dalam pembuatan baterai.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...