Constellation Terbitkan Green Bond US$ 900 Juta untuk Proyek Nuklir
Perusahaan listrik Constellation Energy Corp (CEG.O) akan menerbitkan obligasi hijau (green bond) senilai US$900 juta (Rp 14,04 triliun) untuk membiayai proyek-proyek energi nuklir perusahaan. Hasil dari penawaran obligasi berjangka waktu 30 tahun ini akan membantu mempertahankan dan memperluas pembangkit listrik tenaga nuklir Constellation.
Menurut laporan Reuters, obligasi hijau merupakan instrumen keuangan yang dirancang khusus untuk mendanai proyek-proyek yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Obligasi ini semakin populer di kalangan investor yang ingin berinvestasi pada proyek-proyek yang berkelanjutan.
Perusahaan yang berbasis di Baltimore, Maryland ini menghasilkan listrik melalui fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir, hidro, angin, dan surya. Pembangkit listrik energi terbarukan itu memasok energi kepada lebih dari 16 juta rumah dan bisnis di seluruh Amerika Serikat.
Crédit Agricole CIB, divisi perbankan korporasi dan investasi Crédit Agricole Group, bertindak sebagai green structuring agent (agen penataan hijau) dalam penawaran obligasi hijau nuklir Constellation.
"Transaksi terobosan ini merupakan bukti dari upaya keberlanjutan yang ambisius dari Constellation, dan kepemimpinannya di pasar modal keuangan berkelanjutan tidak diragukan lagi akan menjadi inspirasi bagi penerbitan obligasi hijau yang berfokus pada nuklir di masa depan," ujar Romina Reversi, Kepala Perbankan Investasi Berkelanjutan untuk wilayah Amerika di Crédit Agricole CIB, dalam keterangan resmi, Senin (18/3).
Pada COP28 di Dubai, Constellation bergabung dengan 120 perusahaan dan organisasi nuklir dari 25 negara yang berjanji untuk meningkatkan kapasitas energi nuklir sebesar tiga kali lipat pada 2050 sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi krisis iklim.
David Brown, wakil presiden senior Constellation untuk Urusan Pemerintah Federal & Kebijakan Publik, dan Katherine Ott, wakil presiden Keberlanjutan dan Strategi Iklim, bergabung dengan para pemimpin industri lainnya yang berkumpul di COP28 Dubai. Mereka memuji perjanjian tersebut sebagai kemajuan besar dalam upaya global untuk mengatasi krisis iklim.
"Di hari-hari terakhir tahun terpanas dalam catatan sejarah, para pemimpin dunia mengirimkan pesan yang jelas tentang nilai unik energi nuklir sebagai solusi iklim," kata Brown. Menurutnya, energi nuklir merupakan energi terbarukan yang dapat beroperasi dengan andal sepanjang waktu dan segala kondisi cuaca sehingga dapat melengkapi energi surya atau angin yang bersifat intermiten.